Minggu, Januari 25, 2009

KEBUTUHAN PUPUK MENINGKAT, PUPUK ORGANIK SOLUSI TEPAT


KUALA KAPUAS - Hingga saat ini kekurangan pupuk menjadi permasalahan serius bagi petani yang berada di Kabupaten Kapuas. Apalagi menurut Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kapuas Ir Afiadin Husni dalam rangka upaya peningkatan produksi padi tahun 2009, permasalahan pupuk adalah menjadi kendala bagi petani dalam meningkatkan produksi pertaniannya.

Dikatakannya, kebutuhan pupuk pada tahun ini hampir mencapai 10 ribu ton, dan alokasi pupuk khususnya urea untuk Kabupaten Kapuas hanya 3.700 ton. Untuk mengatasi permasalahan tersebut Pemerintah Daerah Kapuas melalui perusahaan daerah (PD) Pananjung Tarung mulai tahun 2008 telah bekerja sama dengan PT Petrokimia Gresik untuk membangun pabrik pupuk organic. "Tahun 2009 ini sudah mulai berproduksi," kata Afiadin

Ia mengungkapkan, mengingat tingginya kebutuhan pupuk di Kabupaten Kapuas dan memiliki potensi besar di bidang pertanian, maka Dinas pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kapuas bekerjasama dengan PT Mitra Balai Industri melaksanakan sosialisasi Penggunaan Pupuk Organik dan Peralatan Pembuatan Pupuk organik. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama satu hari pada Senin (19/1) di Aula Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura.

"Kegiatan itu dihadiri oleh mantri tani Kecamatan Kapuas Murung, Mantangai, Pulau Petak, Selat Kapuas Kuala dan Kapuas Timur. Disamping itu juga dihadiri Kepala BPP/Korrdinator Penyuluh Pertanian dan PPL serta Ketua Gapoktan dan Kelompok Tani," ungkapnya.

Tujuan dari kegiatan tersebut adalah, pengenalan peralatan pembuatan pupuk organik, cara pembuatan, kandungan, manfaat serta aplikasi penggunaannya. Peningkatan produksi pertanian khususnya tanaman pangan dan hortikultura dan pemanfaatan limbah tanaman untuk bahan pembuatan kompos.

Pada kesempatan tersebut Afiadin mengajak petani untuk melaksanakan perbaikan penerapan teknologi usaha tani yaitu melalui penggunaan pupuk organik dengan harapan akan menjadi salah satu solusi utama dalam upaya ketersediaan pupuk di tingkat lapangan. "Kita harus mulai melirik pupuk organik sebagai pengganti pupuk kimia. Hal itu dipicu oleh langkanya pupuk kimia saat musim tanam dan mahalnya harga pupuk tersebut di tingkat pengecer," ucapnya.

Salah satu kelebihan pupuk organik adalah biaya produksinya yang sangat murah, untuk bahan baku dapat dibeli dengan harga hanya sekitar Rp. 15 ribu per ton. Bahan baku pembuatan pupuk kompos, tidak ada tambahan bahan atau materi dan biaya lain selain untuk pembelian formula yang harganya hanya sekitar Rp. 15 ribu per kg untuk pembuatan 1 ton bokasi. "Keunggulan pupuk organik dengan mikroba yang bisa mempercepat tumbuh tanaman serta mengendalikan hama dan penyakit tanaman," tuturnya.

Tidak dapat dipungkiri, untuk membuat pupuk organik dibutuhkan tenaga ekstra, karena harus mengumpulkan banyak bahan, mulai dari sampah rumah tangga hingga kotoran ternak. Tetapi Petani pun bisa membeli pupuk organik yang sudah siap pakai, hasilnya memang tidak sebanyak saat memakai pupuk kimia, namun murahnya harga pupuk organik modal bertani bisa lebih kecil. "Memang saat ini, petani untuk berpindah terhadap pupuk organik masih perlu waktu, karena petani masih terbiasa menggunakan pupuk kimia," tandasnya.