Jumat, Februari 26, 2010

Produktifitas Padi Meningkat diikuti Kenaikan Harga Gabah.


KUALA KAPUAS - Pemanfaatan lahan terlantar kanan kiri jalan poros, menuai  lahan keberhasilan yang cukup menggembirakan.  Terbukti dengan upaya optimalisasi lahan untuk peningkatan Indeks Pertanaman Padi melalui pola sawit dupa yang dilaksanakan Kelompok Tani Jujur Selamat Desa Sungai Tatas Kecamatan Pulau Petak. Pada saat panen varietas Inpara 4 yang dilakukan oleh Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Kapuas, Ir Afiadin Husni Kamis (25/2/2010) pagi, mampu mencapai produktifitas 5,57 ton/Ha GKG.

Yang mana berdasarkan ubinan Badan Pusat Statistik (BPS) Kapuas terhadap hasil panen padi sawah ilahan pasang surutdtersebut, yakni mampu mencapai 6,48 ton perhektar untuk Gabah Kering Panen (GKP). “Hasil panen ini tentunya sangat memuaskan kita, dan kedepan tentu akan mampu mengangkat produktifitas padi di Kabupaten Kapuas dan Kalimantan Tengah” ujar Afiadin Husni dilokasi panen. 

Ini, katanya, adalah bukti kerja masyarakat dalam mendukung gerakan pemanfaatan lahan kiri kanan jalan yang mana mau menanam dua kali tanam dengan penggunaan padi varietas unggul, dan hasilnya pun, kata Afiadin, juga sangat menjanjikan. Hanya saja, hambatan-hambatan yang sementara ini dihadapi petani dalam menanam padi unggul 2 x tanam hanya terbentur masalah air yang belum sepenuhnya dapat dikelola dengan baik. Karena pada MT. Asep, kondisi air masih dalam pada saat mau tanam, dan apabila menggerser waktu pada bulan Mei atau Juni terkendala kekeringan, hingga pola sawit dupa yang masih tepat dilaksanakan, yaitu pula tanam padi unggul (MT. Okmar dan Padi lokal pada MT. Asep).  Kondisi ini menjadi perhatian kita, kedepan selain perbaikan galangan juga pembenahan saluran yang akan dicobakan. 

Harga gabah untuk membaik, bahkan saat ini masih bertahan Rp. 33 rb/blek bahkan cendrung meningkat.  Ini akan berdampak terhadap meningkatnya animo petani untuk menanam varietas unggul pada MT. Okmar nanti.  “Jadi jika tahun ini mereka (petani-red) membuka lahan Geber MLT itu 100 meter sisi kanan kiri jalan, maka tahun depan kembali diperluas lagi jadi 100 meter kebelakang, dan petani sudah siap” terang Afiadin.
 

"Tahun 2013, kita optimis 500.ooo ton mampu kita capai."  Di jelaskan Afiadin juga, bahwa tahun 2009 produksi Kapuas sudah mencapai 306 ribu lebih atau melampaui sasaran kita yaoitu 300 ribu ton.  Namun realisasi produktivitas padi Kabupaten Kapuas di Kalteng pada tahun 2009 walau terbilang cukup tinggi dibanding Kabupaten lain, yakni sebesar 2,97 ton perhektar, sedangkan realisasi Kalteng sebesar 2,699 ton perhektar. Namun realisasi produktivitas padi secara nasional adalah sebesar 4,5 ton perhektar. “Berarti kita masih bisa mengejar target realisasi produktivitas padi nasional tersebut, ini terbukti dengan hasil panen lahan sawah sudah diatas 5,5 ton/Ha dan kemaren saat panen padi gogo di Lahan Kelompok Tani Putra Maju - Desa Palimngkau Sejahtera Kecamatan Kapuas Murung mampu mnencapai 3,2 ton/Ha” imbuhnya. 

“Kami juga menargetkan pada 2010 ini minimal produktivitas padi kita mampu mencapai 3,5 ton. Jadi kita memang harus punya target kedepan, apalagi adanya dukungan masyarakat petani dengan menanam varietas-varietas unggul,” pungkasnya.