Senin, Juni 22, 2009

TIM KOICA KUNJUNGI KAPUAS

KUALA KAPUAS - Lahan pertanian di Kabupaten Kapuas kembali dilirik oleh pihak Korea Selatan. Pada, Rabu (17/6) siang, Bupati Kapuas H M Mawardi menerima kunjungan 7 orang Tim Korea International Corporation Agensi (KOICA) dari Korea Selatan.

Kedatangan Tim KOICA tersebut guna melakukan penelitian pertanian di kawasan PLG 1 juta hektar. Sebelum melakukan survey lapangan, rombongan yang dipimpin oleh Jong Sion LEE dan Songmum Kung itu melakukan pertemuan dan berdialog secara langsung dengan Bupati Kapuas HM Mawardi di Aula Kantor Bupati.

Bupati H M Mawardi sangat menyambut baik kedatangan tim survey Korea tersebut untuk melihat lokasi pertanian didaerah ini. “Kami sangat terbuka dan silahkan saja melihat lokasi, karena memang Kapuas ini adalah daerah pertanian dan lumbung padinya di Kalteng,” ujar H M Mawardi.

Untuk meningkatkan produksi padi di Kapuas, Mawardi mengungkapkan, pihaknya belum lama ini telah melakukan pencanangan desa pertanian mekanisasi di Desa Petak Batuah-Dadahup A2, Kecamatan Kapuas Murung pada Mei lalu. “Pertanian di Kapuas sejauh ini masih dilakukan secara tradisional,” ucapnya.

Untuk lahan pertanian budidaya padi di Kapuas merupakan lahan pasang surut dengan jenis tanaman padi lokal. Namun saat ini ada ujicoba penanaman padi unggul seluas 10 hektar yang dilakukan oleh Tomy Winata. “Produksi padi di Kapuas masih rendah, yakni sekitar 3 ton per hektar,” kata Mawardi.

Pada kesempatan tersebut Jong Sion LEE mengungkapkan, pihaknya akan mempelajari kondisi lapangan dengan melakukan studi selama 1 hingga 2 bulan. “Kalau memang memungkinkan, proyek ini akan dilaksanakan tahun depan,” ucapnya.

Sementara itu, kepala Dinas Pertanian Tanaman dan Hortikultura Kabupaten Kapuas Ir Afiadin Husni mengungkapkan, untuk lokasi penelitian pihaknya meminta lahan seluas 500 hektar kepada pemerintah daerah Kapuas. “Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan dapat memacu dan meningkatkan teknologi pertanian di Kapuas,” kata Afiadin kepada wartawan usai pertemuan.

Sebanyak 7 orang dari KOICA yang datang ke Kapuas tersebut masing-masing terdiri dari Profesor, Ahli Agronomi, ahli ilmu tanah dan pengembangan pedesaan. Menurut rencana penelitian yang akan dipelajari di Kapuas bukan hanya pertanian saja akan tetapi pengembangan ekonomi desa.

Usai melakukan pertemuan dengan bupati, Tim KOICA langsung melihat lokasi survei awal di Desa Petak Batuah-Dadahup A2, Kecamatan Kapuas dengan melihat Desa Pertanian Mekanisasi dan Desa Lamunti A1 Kecamatan Mantangai, dengan melihat uji coba tanaman padi Hibrida.

Sebelumnya, salah satu perusahaan dari Assan City Korea juga pernah melakukan penelitian lahan pertanian di Kapuas dan melakukan penandatangan nota kesepahaman. Hanya saja hingga saat ini tidak ada tindaklanjutnya.