Rabu, November 03, 2010

Bimbingan Teknis Pasca Panen Gapoktan Se-Kabupaten Kapuas

KUALA KAPUAS,Tabengan: Dalam rangka meningkatkan produksi hasil panen padi yang selama ini dikerjakan oleh para petani sehingga terkelola dengan baik dan benar, para ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) se-kabupaten Kapuas Rabu (3/11) diberikan bimbingan tehnis  penanganan pasca panen serta pola tanam sehingga tercapainya hasil mutu gabah/beras yang lebih baik.
Dalam penganan pasca panen padi  selama ini memang suatu permasalahan yang kerap dihadapi oleh para petani hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran serta pemahaman para petani tersebut  pada pasca panen ini sehingga pada saat pemanenan jsutru banyak hasil yang terbuang, untuk itu dalam bintek ini sendiri diharapkan para petani dapat melakukan sesuai dengan prinsip-prinsip Good Handling Paractice (GHP)  sehingga mampu menghasilkan gabah beras yang memenuhi persyaratan dari segi mutu keamanan pangan .
“Kita harapkan dengan adanya bintek ini tentunya dapat memberikan pengetahuan lebih kepada para petani terkait bagaimana system atau pola tanam dan panen yang baik, karena kurang sadarnya para petani sedniri apabila melakukan panen dengan tidak mengikuti sitem tersebut tingkat kerugianya akan tinggi karena banyak kehilangan butiran padi yang dipanenya”Kata Ir.
Afiadin Husni MP, Kala dibincangi Tabengan usai membuka dengan resmi Bintek Gapoktan se- Kabupaten Kapuas yang dilaksanakan di Aula BPP Anjir Serapat Kecamatan Kapuas Timur.
Ditambahkanya dari hasil pengamatan mereka selama ini  tingkat kehilangan padi pasca panen yang dilakukan oleh para petani sangatlah tinggi yaitu berkisar sekitar 13% kalau dikalikan dengan rupiah tentunya dalam setiap Ha para petani sedniri akan mengalami kerugian sekitar Rp.100 rupiah, nah inilah yang akan patut mendapatkan pembahasan didalam bintek ini.
Sementara itu menurut ketua Pantia Penyelenggara Natalia Saptani SP. Kala menyampaikan laporanya mengatakan kegaitan Bintek ini seyogyanya akan dilaksanakan selama  hari  sedangkan peserta sendiri adalah sebanyak 115 orang yang terdiri dari 20 Penyuluh, 9 mantri dan 80 kelompok tani serta 6 orang dari Dinas Pertanian.
Sedangkan materi yang akan diberikan kepada seluruh peserta adalah paparan mengenai Diskusi kelompok Parktek Lapnagan dan Kesimpulan saran yang didapat dalam diskusi kelompok yang akan dilakukan.
Diharapkan pada bintek ini menurut Natalia dapat memberikan solusi serta pemecahan masalah yang selama ini dihadapai oleh petani, diakuinya masalah pertanian mempunyai problem ataui masalah yang paling besar baik penaganan pola tanam, pasca panen terlebih dengan masalah permodalanya.
“Kita harapakan para peserta dapat mengikuti Bintek ini dengan sungguh-sungguh sehingga dapat lebih meningkatkan pengetahuan akan dasar dasar penganan pertanian yang lebih baik”Kata Natalia.