Senin, Juni 29, 2009

Bupati Kapuas Panen semangka di Desa warga Mulya - Lamunti B1


Kuala Kapuas. Minggu (28/06) Bupati Kapuas Ir. HM Mawardi, MM. bersama rombongan yang seyogyanya menuju Desa Lamunti Permai - Lamunti A1, untuk menyambut rombongan Gubernur Kalimantan Tengah melakukan kunjungan kerja di Desa tersebut. Dalam perjalanan secara spontan diundang oleh warga Desa Warga Mulya - UPT Lamunti B1 untuk melakukan panen perdana semangka yang ditanam oleh Kelompok Tani Bina Makmur I seluas 2 Ha.

Sebelum melaksanakan panen, Bupati menyampaikan ucapan terima kasih niat baik warga serta mengucapkan rasa bangganya atas kemauan keras masyarakat tani secara swadaya sudah mau memanfaatkan lahan tidur untuk pertanian.

Dikatakannya, pengembangan ini harus terus dilanjutkan secara lebih luas lagi dan tidak hanya semangka tetapi tanaman lain seperti jagung manis, terong, lombok dan lain-lain. Sangat disayangkan apabila tanah yang begini luas masih ditumbuhi tanaman yang tidak bisa menghasilkan dan bermanfaat bagi masyarakat. Pemerintah tentu akan mendukung sepenuhnya bagi masyarakat yang mau memanfaatkan lahan tidur. Apa yang menjadi permasalahan akan kita coba pecahkan, imbuh Bupati.

Ditambahkannya, coba mulai sekarang manfaatkan lahan-lahan tidur dengan tanaman yang bermanfaat dan punya nilai jual. "Saya akan berikan 1 hand traktor setiap keberhasilan kelompok tani yang mau memanfaatkan lahan dengan optimal terutama yang ada di jalan poros". tegasnya. Seraya dilanjutkan dengan memanen semangka.

Minggu, Juni 28, 2009

Bupati Kapuas Tinjau Sawah Handil Gembira


Kuala Kapuas. Jumat sore (26/06) Bupati Kapuas Ir. HM. Mawardi, MM memanfaatkan waktu luangnya untuk melihat langsung perkembangan persawahan masyarakat Handil Gembira – Desa Anjir Serapat Kecamatan Kapuas Timur di dampingi Kadis Pertanian TPH Kapuas. Melihat hamparan padi yang cukup luas mecapai 700 Ha lebih yang terhampar disepanjang 9 km kanan kiri jalan usaha tani handil Gembira. Sebagaimana disampaikan oleh salah seorang petani, diperkirakan hasil panen mencapai 10 - 12 blek per borong (mencapai 4 ton/Ha).

Bupati Kapuas menyampaikan rasa optimisnya akan pencapaian target produksi tahun 2013 sebesar 500 rb ton. Tentu keberhasilannya didukung oleh kesungguhan petani dan kelompok tani dilapangan dibantu PPL, kades dan Camat.

Disampaikan juga, agar petani jangan hanya berusaha tergantung pada satu komoditi saja, tetapi perlu usaha lain yang menunjang seperti memelihara ternak, perikanan, bertanam sayuran dan lain-lain. Dengan adanya ternak akan sangat membantu dalam peningkatan ekonomi masyarakat, disamping kotoran dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk organik. Sehingga petani tidak tergantung lagi pada pupuk bersubsidi. Diingatkan pada tahun 2008, dimana petani menghadapi kesulitan pupuk.

Disamping itu Bupati juga menegaskan, agar peran Gapoktan dan Kelompok Tani lebih dioptimalkan, melalui pertemuan yang berkala dan terprogram dibimbing oleh PPL, hingga petani bisa bertani secara benar sesuai ilmu pertanian. Selai itu informasi dan juga permasalahan dihadapi petani segera dapat berikan solusi.
"Jangan biarkan petani mengatasi masalahnya sendiri". Berikan solusi cepat dan tidak harus menunggu, bila tidak dapat dipecahkan dilapangan segera dilaporkan ke Dinas Pertanian kabupaten.

Kedepan saya akan memprogramkan pembuatan pondok-pondok pertemuan di setiap Gapoktan, sebagai tempat berhimpun Kelompok Tani dan petani, katanya. Dan akan memberikan hand traktor kepada Kelompok tani yang mau mengoptimalkan lahan dengan kembali menanam benih unggul pada MT. okmar, setelah panen padi lokal serta lahan bersedia membuka lahan tidur di kanan kiri poros jalan dalam mendukung Program Geber MLT yang dicanangkan Gubernur Kalimantan Tengah.

Jumat, Juni 26, 2009

Target Distantura Kapuas mampu meraih Piagam Abdi Bhakti Tani 2009

KUALA KAPUAS - Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kapuas siap mengikuti kompetisi peningkatan kualitas pelayanan publik guna meraih piagam penghargaan Abdi Bhakti Tani Tahun 2009.

Semua berkas untuk bahan penilaian telah dipersiapkan untuk mewakili Kalimantan Tengah berkompetisi di tingkat Nasional. Beberapa indicator penilaian sudah dipenuhi, dan rencananya minggu (28/6) Tim Dinas Pertanian TPH Kapuas akan berangkat bersama Tim Propinsi dan Kabupaten ke Jakarta.

Penilaian kompetisi peningkatan kualitas pelayanan public Abdi Bhakti Tani, terdiri dari 4 komponen yakni, visi dan misi pelayanan yang terdiri dari 4 indikator penilian, sistim dan prosedur pelayanan 11 indicator penilian, sumber daya manusia pelayanan 6 indikator penilaian, dan selanjutnya sarana dan prasarana yang terdiri dari 4 indikator penilaian.

Menurut Diansyah Kasubag Perencanaan pada Dinas Pertanian TPH Kapuas, “Indikator penilaian ini memang konsukwensinya berat, karena kita harus mempersiapkan segala sesuatunya. Tim Penilai Pusat nantinya akan turun ke Kapuas untuk melihat lebih dekat apakah ada kesesuian antara dokumen yang kita punya dengan kenyataan fakta dilapangan,” ungkapnya.

Namun demikian, terang Diansyah, pihaknya berharap paling tidak bisa mendapatkan piagam penghargaan Abdi Bhakti Tani se-Indonesia tersebut. “Kalau berdasarkan skor kita mendapat 70 sampai 80, maka kita hanya mendapatkan plakat. Tapi kalau skor diatas 80 hingga 90, maka kita akan mendapatkan piagam, dan kalau skor diatas 90, maka kita akan mendapatkan trophy. Target kita dapat piagam se Indonesia. Karena beratnya indikator penilaian, hanya 6 Propinsi yang memenuhi syarat untuk mengikuti.

Terpilihnya
Dinas Pertanian TPH Kapuas mewakili Kalteng untuk bersaing ditingkat nasional mendapatkan penghargaan Abdi Bhakti Tani 2009. Adalah hasil penilaian tim Abdi Bhakti Tani Propinsi Kalteng, yang dipimpin oleh Kepala Biro Ortala Setda Propinsi Kalteng, beberapa waktu yang lalu ke Kapuas.



KELOMPOK TANI AGAR MENGARAH SEBAGAI UNIT EKONOMI

Kuala Kapuas. Petani merupakan Subyek pembangunan pertanian, peran kelompok tani sangat menentukan keberhasilannya. Bentuk perhatian, dukungan dan bantuan pada kelompoktani sudah banyak diberikan Pemerintah, agar dapat berperan sebagai lembaga yang tidak saja berfungsi sebagai media belajar, tetapi sekaligus juga sebagai unit produksi dan unit ekonomi. Pada era agribisnis seperti sekarang ini, agar kelompoktani dapat lebih berperan sebagai unit ekonomi dibandingkan sebagai media belajar dan unit produksi, walaupun juga penting. Dan petani jangan hanya berusaha tergantung pada satu komoditi saja, tetapi perlu usaha lain yang menunjang seperti memelihara ternak, perikanan, bertanam sayuran dan lain-lain. Dengan adanya ternak akan sangat membantu dalam peningkatan ekonomi masyarakat, disamping kotoran dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk organik. Sehingga petani tidak tergantung lagi pada pupuk bersubsidi. Demikian kata Bupati Kapuas Ir. HM Mawardi, MM pada Pertemuan dengan Gapoktan dan Kelompok Tani di Desa Teluk Palinget Kecamatan Pulau Petak, beberapa waktu yang lalu.
Bupati juga menegaskan, agar peran Gapoktan dan Kelompok Tani lebih dioptimalkan, melalui pertemuan yang berkala dan terprogram dibimbing oleh PPL, hingga informasi dan juga permasalahan dihadapi petani segera dapat diketahui, baik dalam berusaha tani, masalah pupuk dan pemasaran serta lain-lain.
"Jangan biarkan petani mengatasi masalahnya sendiri". Berikan solusi cepat dan tidak harus menunggu, bila tidak dapat dipecahkan dilapangan segera dilaporkan ke Dinas Pertanian kabupaten. Kedepan saya akan memprogramkan pembuatan pondok-pondok pertemuan di setiap Gapoktan, sebagai tempat berhimpun Kelompok Tani dan petani, katanya.
Dukungan kelompok tani untuk pencapaian target produksi 500 rb ton tahun 2013, secara khusus selain melalui peningkatan produktifitas juga mengoptimalkan lahan diantaranya melalui pemanfaatan lahan kanan kiri poros jalan dari 1 x tanam menjadi 2 x tanam dengan penanaman padi unggul atau yang bero dapat dimanfaatkan. Optimalkan pemanfaatan lahan untuk peningkatan pendapatan. Kalau berhasil saya akan berikan hand traktor untuk setiap Gapoktan, tegasnya.

Abdul Hadi Ketua Kelompok Tani Karya Indah Teluk Palingit, menyampaikan perlunya pendalaman handil seperti di Handil Palundu dan handil Usaha Murni untuk menurunkan keasaman tanah. Disamping itu juga peningkatan jalan usaha tani untuk mempermudah mengangkut hasil panen terutama pada musim hujan sangat sulit dilalui.

Rudiono, PPL Teluk Palinget Pulau Petak, mengakui bahwa pertemuan kelompok tani sangat kurang, penyuluhan dilakukan lebih banyak melalui pendekatan individu. Dengan akan dibangunnya pondok-pondok pertemuan nantinya akan sangat membantu kelancaran penyuluhan di desanya. Selain itu Kelompok Taninya sangat mendukung kebijakan Bupati Kapuas melalui pemanfataan penanaman padi unggul setelah panen lokal. Dan telah dilakukan inventarisasi pemilikan, diperkirakan MT. Okmar ini seluas 175 Ha. Kami optimis kalau ini berhasil tahun depan tentu akan lebih meningkat lagi.



Senin, Juni 22, 2009

TIM KOICA KUNJUNGI KAPUAS

KUALA KAPUAS - Lahan pertanian di Kabupaten Kapuas kembali dilirik oleh pihak Korea Selatan. Pada, Rabu (17/6) siang, Bupati Kapuas H M Mawardi menerima kunjungan 7 orang Tim Korea International Corporation Agensi (KOICA) dari Korea Selatan.

Kedatangan Tim KOICA tersebut guna melakukan penelitian pertanian di kawasan PLG 1 juta hektar. Sebelum melakukan survey lapangan, rombongan yang dipimpin oleh Jong Sion LEE dan Songmum Kung itu melakukan pertemuan dan berdialog secara langsung dengan Bupati Kapuas HM Mawardi di Aula Kantor Bupati.

Bupati H M Mawardi sangat menyambut baik kedatangan tim survey Korea tersebut untuk melihat lokasi pertanian didaerah ini. “Kami sangat terbuka dan silahkan saja melihat lokasi, karena memang Kapuas ini adalah daerah pertanian dan lumbung padinya di Kalteng,” ujar H M Mawardi.

Untuk meningkatkan produksi padi di Kapuas, Mawardi mengungkapkan, pihaknya belum lama ini telah melakukan pencanangan desa pertanian mekanisasi di Desa Petak Batuah-Dadahup A2, Kecamatan Kapuas Murung pada Mei lalu. “Pertanian di Kapuas sejauh ini masih dilakukan secara tradisional,” ucapnya.

Untuk lahan pertanian budidaya padi di Kapuas merupakan lahan pasang surut dengan jenis tanaman padi lokal. Namun saat ini ada ujicoba penanaman padi unggul seluas 10 hektar yang dilakukan oleh Tomy Winata. “Produksi padi di Kapuas masih rendah, yakni sekitar 3 ton per hektar,” kata Mawardi.

Pada kesempatan tersebut Jong Sion LEE mengungkapkan, pihaknya akan mempelajari kondisi lapangan dengan melakukan studi selama 1 hingga 2 bulan. “Kalau memang memungkinkan, proyek ini akan dilaksanakan tahun depan,” ucapnya.

Sementara itu, kepala Dinas Pertanian Tanaman dan Hortikultura Kabupaten Kapuas Ir Afiadin Husni mengungkapkan, untuk lokasi penelitian pihaknya meminta lahan seluas 500 hektar kepada pemerintah daerah Kapuas. “Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan dapat memacu dan meningkatkan teknologi pertanian di Kapuas,” kata Afiadin kepada wartawan usai pertemuan.

Sebanyak 7 orang dari KOICA yang datang ke Kapuas tersebut masing-masing terdiri dari Profesor, Ahli Agronomi, ahli ilmu tanah dan pengembangan pedesaan. Menurut rencana penelitian yang akan dipelajari di Kapuas bukan hanya pertanian saja akan tetapi pengembangan ekonomi desa.

Usai melakukan pertemuan dengan bupati, Tim KOICA langsung melihat lokasi survei awal di Desa Petak Batuah-Dadahup A2, Kecamatan Kapuas dengan melihat Desa Pertanian Mekanisasi dan Desa Lamunti A1 Kecamatan Mantangai, dengan melihat uji coba tanaman padi Hibrida.

Sebelumnya, salah satu perusahaan dari Assan City Korea juga pernah melakukan penelitian lahan pertanian di Kapuas dan melakukan penandatangan nota kesepahaman. Hanya saja hingga saat ini tidak ada tindaklanjutnya.

Minggu, Juni 21, 2009

Potensi Pertanian Tanaman Pangan masih tersedia

Kuala Kapuas. Dalam Jumpa Pers dengan PWI Kabupaten Kapuas (Jumat malam, 20/6) di Cape Terapung. Bupati Kapuas HM Mawardi, MM pada kesempatannya menyampaikan Program Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura. Sebagaimana disampaikan melalui Visi & Misi Kapuas 2008 -2013, yang menjadi fokus Perhatian adalah di bidang Pertanian dalam arti luas, Ekonomi Kerakyatan, Infra struktur. Dibidang Pertanian tanaman Pangan dan Hortikultura terdapat 3 fokus kegiatan utama yaitu Meningkatnya Produksi Padi, Meningkatnya nilai tambah dan dayasaing komoditas pertanian serta Mengembangkan usaha pertanian berbasis kerakyatan. Dengan potensi lahan tersedia yang cukup luas untuk pertanian terutama pangan, berkisar 242.083 Ha yang pernah dibuka, 106.278 Ha yang eksist dimanfaatkan, diantaranya untuk sawah seluas 82.128 Ha dan 12.467 Ha yang sudah 2 kali tanam setahun. Lahan kering seluas 24.125 Ha yang ditanami padi gogo, palawija dan hortikultura. Masih tersedia 135.805 Ha yang berupa lahan tidur diantaranya 116.968 Ha berpotensi untuk dijadikan sawah.

Dengan potensi yang ada perluasan areal bukan satu-satunya upaya pencapaian target produksi 500.000 ton tahun 2013. Dengan luas tanam tetap saja seperti luas tanam 2008 seluas 103.589 Ha dipertahankan. Kalau setiap tahun kita terus melakukan terobosan tehnologi dengan meningkatkan produktifitas, dalam beberapa tahun kedepan hingga mampu ditingkatkan menjadi 5 ton, tentu target tersebut dapat dicapai. Seperti upaya pengembangan tehnologi baru baik melalui penggunaan benih Unggul atau hibrida, penggunaan pupuk berimbang, mekanisasi pertanian, serta upaya tehnologi lainnya sesuai dengan spesifik daerah. Selain itu dukungan swasta seperti TW (Tommy Winata) dengan padi hibrida yang di uji cobakan dan diperkirakan mampu memproduksi hingga 6 ton lebih. Juga rencana dukungan Pemerintah Korea Selatan yang akan melakukan kerjasama dalam transfer tehnologi maju tentu menambah optimisme kita, demikian disampaikan Bupati Kapuas.


Sabtu, Juni 20, 2009

Pencapaian Produksi Padi 2009 di Evaluasi

Kuala Kapuas. Sebagai upaya memacu pelaksanaan program pembangunan pertanian Tanaman Pangan khususnya peningkatan produksi padi tahun 2009 sebanyak 300.000 ton. Bertempat di Aula Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortilkultura Kabupaten Kapuas jl. Pemuda km 5,5 (Sabtu, 20/6), dilaksanakan Evaluasi Pencapaian Peningkatan Produksi Padi Tahun 2009 untuk semester I. Hadir Seluruh Mantri Tani Kecamatan, Kepala BPP dan Koordinator PPL . Rapat dipimpin Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kapuas, Ir. Afiadin Husni didampingi seluruh Kepala Bidang dan Seksi Terkait.

Kadis Pertanian TPH Kapuas Ir. Afiadin Husni, menyampaikan bahwa realisasi luas tanam MT. Okmar 2008/2009, telah melampaui sasaran yang ditetapkan yaitu 28.904 Ha (3.684 Ha atau 14,81 % diatas target tanam 25.220 Ha). Namun Realisasi Panen hanya mencapai 22.809 Ha (78,91 %) dibawah target yang ditetapkan yaitu 23.959 Ha atau tidak tercapai seluas 1.150 Ha (4,8 %). Akibatnya sasaran produksi MT. Okmar 2008/2009 62.625 ton, diprediksi hanya tercapai 60.444 ton (96,52 %). Hal ini diakibatkan dibeberapa tempat terjadi banjir yang cukup lama mencapai 1 bulan lebih, sehingga terjadi kerusakan pada pertanaman padi. Diantaranya wilayah Dadahup terutama A2, A5, A4 dan A1 serta C3. Langkah pergantian benih untuk memacu pertanaman sudah tidak memungkinkan lagi. Karena lahan dipersiapkan untuk tanam padi lokal (kebiasaan masyarakat) untuk MT. Asep 2009, dan petani sudah siap dengan lacakan tanam padi lokal.

Berdasarkan evaluasi, realisasi Luas Tanam MT. Asep 2009 seluas 80.025 Ha (94,92 % dari sasaran 84.308 Ha) atau 4.283 Ha dibawah target. atau diatas realisasi Asep 2008 (s/d Mei 2008) meningkat 3.760 Ha (4,93 %). Langkah yang dilakukan mengingat waktu tanam hanya pada bulan Juni ini, selain memacu peningkatan luas tanam yang diprediksi hanya mencapai 2.574 Ha. Strategi yang juga perlu adalah dengan memacu peningkatan produktifitas. Bulan Mei yang lalu telah dilakukan bantuan pupuk organik telah disalurkan sebanyak 300 ton untuk luasan 1.500 Ha, Bulan Juni dan Juli ini juga diupayakan didistribusikan Bantuan Langsung Pupuk (BLP) dari Pusat untuk luasan 4.800 ha. Kelancaran distribusi pupuk bersubsidi tidak masalah, stock masih memungkinkan, kata Kadis Pertanian.

Langkah lain adalah melalui pengamanan produksi dengan mengoptimalkan pengendalian OPT maupun perbaikan panen dan pascapanen. Kami optimis sasaran masih mampu kita capai. Karena kita juga telah melakukan sejak awal, yaitu memberikan motivasi melalui Lomba Peningkatan Produktifitas bagi. Kelompok Tani. Kelompok yang mampu meningkatkan produktifitas hingga 4,5 ton akan kita hadiahkan hand traktor dan yang mampu mencapai 4 ton/Ha kita berikan power thresser. Petugas Lapangan seperti Mantri Tani, PPL akan kita berikan alat kerja (laptop) bagi yang mampu mendorong upaya tersebut, kata Afiadin.

Kamis, Juni 18, 2009

Dinas Pertanian TPH Kapuas diusulkan mendapat Abdi Bhakti Tani 2009

KUALA KAPUAS – Setelah kedatangan Tim penilaian Abdi Bhakti Tani Propinsi Kalteng, yang dipimpin oleh Kepala Biro Ortala Setda Propinsi Kalteng jumat (12/6) lalu. Dinas Pertanian TPH Kapuas terpilih untuk mewakili Kalteng untuk mendapatkan Penghargaan Abdi Bhakti Tani 2009, sekaligus bersaing ditingkat nasional.

Menurut Kadis Pertanian TPH Kapuas, penilaian yang dilakukan berupa kinerja Dinas , diantaranya dalam pelayanannya di bidang pertanian terhadap masyarakat tani di Kabupaten ini, konsistensi program, Penerapan Visi & misi, kinerja, pelayanan masyarakat serta hasil capaian program pembangunan pertanian, serta konsistensi terhadap pelaksanaan program.

Kami merasa mendapat kehormatan dipilih mewakili Kalimantan Tengah, Di tingkat Nasional kita akan bersaing dengan dengan 6 Propinsi lain, dan penilaian tingkat Nasional akan dipresentasekan masing-masing Program Dinas, imbuh Kadis Pertanian TPH Kapuas.

Jumat, Juni 12, 2009

Optimis Target Produksi Padi 2009 Tercapai


KUALA KAPUAS - Untuk mencapai target 300 ribu ton produksi pada tahun 2009. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kapuas, akan berupaya menekan semaksimal mungkin terhadap beberapa hal yang dapat mengancam keamanan produksi padi.

Salah satu kendala yang mengancam produktisi padi di Kapuas adalah serangan hama tikus. Menurut Kepala Bidang (Kabid) Produksi Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kapuas, Ir Iriani, pengendalian hama tersebut dilakukan dengan melakukan gopyokan dan pengendalian dengan menggunakan pestisida.

Selain hama tikus, ungkap Iriani, hama lain yang cukup berbahaya dan perlu di waspadai adalah serangan ulat grayak dan ulat penggerek batang serta wereng. “Untuk mengendalikan hama tersebut para petani yang tergabung dalam kelompok tani telah mengajukan berbagai bantuan obat-obatan serta peralatan untuk membasmi hama yang mengganggu tanaman tersebut,” ungkap Iriani kepada wartawan kemarin.

Dikatakannya, selama ini Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kapuas telah menyalurkan berbagi alat pengendali hama seperti hand spraiyer dan pestisida, seperti racun tikus dan insektisida untuk hama belalang dan wereng.

Dia berharap kepada para petani agar selalu proaktif melaporkan kepada mantri Tani, PPL dan pihak Dinas jika ditemukan gangguan hama pada tanaman padi. “Hal ini dimaksudkan agar dapat segera dilakukan pencegahan,” harap Iriani.

Dalam kesempatan itu, dia juga mengungkapkan, bahwa hingga Mei lalu pada masa taman Okmar, produksi padi di Kapuas baru mencapai 67.309 ton tetapi dibanding tahun 2008 55.336 ton, terjadi kenaikan 11.973 ton (21,6 %) . Luas panen hingga Mei mencapai 22.809 hektar , terjadi kenaikan 2,4 % dibanding tahun 2008 22.265 Ha. Masih rendahnya luas panen akibat terjadinya kebanjiran dibeberapa tempat sehingga terjadi pergeseran tanam. Dilihat dari produktifitas mencapai 2,95 ton atau naik 0,32 ton/ha (12,17 %).
“Target 300 ribu ton tahun 2009 optimis dicapai dan sisanya akan dibayar pada masa tanam Asep (April-September), apalagi dibeberapa kecamatan terjadi peningkatan luas tanam” jelasnya.

Dijelaskan Iriani, pada masa tanam tersebut animo masyarakat khususnya yang berada di kawasan pasang surut untuk menanam padi sangat tinggi. “Pada masa tanam Asep di daerah pasang surut sangat potensial untuk padi jenis lokal yang mempunyai umur 8 bulan,” ucapnya.

Disamping itu, tambah Iriani, areal tanam pada Asep cukup luas, sehingga memungkinkan untuk dapat memenuhi target yang telah ditargetkan atau minimal mendekati. “Kami optimis dengan target yang ditargetkan tersebut dapat tercapai dengan berbagai program yang dilaksanakan saat ini untuk menunjang target tersebut diantaranya bantuan benih unggul dan pupuk organik, tentu produktifitaspun akan terjadi peningkatan,” katanya

Rabu, Juni 10, 2009

Bupati terima Penghargaan P2BN yang Kedua kali


KUALA KAPUAS - Untuk yang kedua kalinya, Bupati Kapuas H M Mawardi kembali menerima penghargaan Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Penghargaan tersebut, diserahkan langsung oleh Susilo Bambang Yudhoyono. kepada Bupati H M Mawardi pada acara Jambore Nasional Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) di Asrama Haji Donohudan Boyolali Jawa Tengah, Senin (8/6). Sebelumnya pada Tahun 2008 Bupati Kapuas H M Mawardi juga menerima penghargaan yang sama dari Presiden RI di Istana Negara - Jakarta.

Menurut Kadis Pertanian TPH Kapuas, "tahun ini hanya Bupati Kapuas yang menerima penghargaan dari seluruh 14 Kab/kota di Kalimantan Tengah. Tahun 2008 produksi Kapuas meningkat 6,7 % dibanding 2007, ini berkat komitmen kuat Bapak Bupati dalam mendukung upaya peningkatan produksi padi di Kapuas, didukung seluruh aparat Lapangan dan Kelompok Tani.

Tahun 2009 kitaa bertekad lebih meningkatkan lagi, dan kita targetkan 300 ribu ton GKG. Upaya ini tidak hanya dari pemerintah tetapi dukungan Gapoktan dan Kelompok Tani serta swasta akan lebih dipacu lagi. Kita telah melakukan kerjasama dengan Balai Besar Mekanisasi Pertanian Deptan dan PT. Kubota Indonesia, untuk pengembangan mekanisasi dan untuk peningkatan produksi padi kita didukung PT. SAS untuk padi hibrida, kata Kadis Pertanian TPH.

Hal itu, sejalan dengan Visi kabupaten Kapuas “ Bersama Membangun Ekonomi Kerakyatan Berbasis Pada Agrobisnis dan Agroindistri Menuju Kapuas Yang Amanah (Aman, Maju, Mandiri, Sejahtera dan Tangguh). Dalam upaya menyikapi Visi tersebut, maka arah kebijakan pembangunan daerah lebih ditekankan pada mengoptimalkan sumberdaya pertanian dengan memperhatikan potensi sumber daya alam (lahan) dan sumber daya manusia (petani) melalui pengembangan sistem dan usaha agribisnis dan agroindustri yang berdaya saing.

“Dengan pendekatan itu keterkaitan antara sektor ekonomi dapat ditingkatkan secara serasi , sehingga dapat mengembangkan sentra ekonomi di pedesaan,
Dengan diperolehnya hasil pembangunan pertanian yang optimal terutama meningkatnya produksi padi setiap tahunnya, maka dapat meningkatkan pula taraf hidup dan kesejahteraan.