Rabu, Oktober 21, 2009

Program PUAP diharap Mampu Mengatasi Permasalahan Permodalan Petani

KUALA KAPUAS - Keterbatasan permodalan masih menjadi kendala para petani, meskipun pengembangan pertanian dengan pendekatan agribisnis telah berjalan dengan baik di daerah ini. Oleh karena itu, Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) 2009 diyakini mampu mengatasi berbagai kendala yang dialami oleh para petani tersebut.

“Oleh karena itu, dengan adanya program PUAP ini saya mempunyai keyakinan bahwa berbagai kendala dan hambatan yang selama ini dialami para petani kita sebagian harus dapat diatasi,” kata Kepala Dinas Pertanian TPH Kabupaten Kapuas, Ir Afiadin Husni, dalam sambutannya pada kegiatan pembekalan penyuluh pendamping dan pengurus gabungan kelompok tani (Gapoktan) pengembangan usaha agribisnis perdesaan (PUAP) Kabupaten Kapuas 2009 yang dilaksanakan di Aula Hotel Danau Mare Kuala Kapuas kemarin (19/10) siang.

Pada kegiatan yang merupakan kerjasama antara Dinas Pertanian TPH Kabupaten Kapuas dan balai besar pelatihan pertanian (BBPP) Binuang tersebut, Afiadin menjelaskan jika program tersebut harus dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai modal bersama yang perlu dijaga dan dikembangkan dengan baik pula agar memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dan sebagai sumber pembiayaan atau permodalan yang mudah dan murah untuk diakses oleh para petani.

“Pelaksanaan PUAP di Kabupaten Kapuas sudah memperlihatkan hasil yang membanggakan. Salah satu Gapoktan PUAP Kabupaten Kapuas yaitu Gapoktan ‘Membangun’ dari Desa Bakungin Kecamatan Kapuas Hilir mewakili Provinsi Kalimantan Tengah sebagai Gapoktan PUAP berprestasi di tingkat Nasional 2009 di Jakarta beberapa bulan yang lalu. Tetapi kita jangan terlalu bangga, karena masih banyak hal yang perlu kita benahi dan atau perbaiki. Baik dari sisi pembinaan, administrasi, pemanfaatan dana PUAP,” katanya.

Ditambahkan Afiadin, untuk itulah pembekalan bagi penyuluh pendamping dan pengurus Gapoktan pelaksana program PUAP Kabupaten Kapuas 2009 dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan, dan wawasan penyuluh pendamping dan pengurus Gapoktan mengenai konsep dasar, tujuan dan strategi pelaksanaan program PUAP serta meningkatkan kemampuan para peserta dalam proses penyusunan rencana usaha bersama (RUB) Gapoktan, dan yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana memanfaatkan serta mengelola dana PUAP tersebut sebaik-baiknya.

Diingatkan juga, bahwa target produksi padi Kapuas tahun 2010 sebesar 350 ribu, tentu dukungan Kelompok tani dan Gapoktan serta PPL dilapangan sangat diperlukan. Kita optimis ini dapat tercapai, tentu atas kersama seluruh komponen terkait. Dikatakan juga, pemerintah Kabupaten Kapuas akan memberikan reward atau hadiah 1 unit Hand traktor bagi Kelompok tani yang mampu mencapai produktifitas padi diatas 4,5 ton/Ha, jelasnya.

Selain itu juga Kadis Pertanian TPH Kapuas ini, memohon dukungan Gapoktan dalam mensukseskan Gerakan Bersama Memanfaatkan Lahan Terlantar (GEBER MLT) di kapuas.

Minggu, Oktober 18, 2009

Warga Desa Palambang akan Buka Lahan Pertanian Pangan

KUALA KAPUAS - Lahan di Desa Palambang, Kecamatan Pulau Petak, masih banyak yang terlantar. Untuk itu, warga disana pun meminta kepada pemerintah daerah melalui Dinas Petanian Tanaman Pangan & Holtikultuta Kapuas, kiranya dapat mendukung membuka lahan pertanian di lahan yang terlantar tersebut.

Permintaan tersebut disampaikan langsung oleh warga dan didampingi Kepala Desa Anjir Palambang H Idrus, Damang Kepala adat Pulau Petak Nasius Natir dan kepala handil yang berada di desa tersebut.

Sebelum menyampaikan permintaan kepada Distantura Kapuas, warga desa Anjir Palambang terlebih dulu menemui Kabag Administrasi Pemerintahan Umum (Adpum) Setda Kapuas Drs Lesmiriadi. Menurut Idrus, di desanya tersebut terdapat lahan pertanian seluas 960 hektar dan saat ini lahan tersebut menjadi lahan terlantar semenjak masuknya PLG 1 juta hektar.

“Dulu pada tahun 1985 sampai 1990-an desa kami merupakan salah satu lumbung padi di Kabupaten Kapuas. Produksi padi di desa kami saat itu mencapai 3 hingga 3,5 ton per hektar,” kata Idrus di ruang Kabag Adpum Setda Kapuas, Sabtu (17/10).

Menurut dia, masuknya proyek PLG membuat keasaman tanah di lahan pertanian di desa Anjir Palambang menjadi naik. Dengan adanya saluran pangairan yang di kawasan eks PLG membuat air yang mengandung zat asam dari saluran tersebut meluber ke lahan mereka sehingga zat asam tersebut mengendap dan keasaman naik dan produksi padi menurun sehingga banyak warga meninggalkan lahan tersebut. “Sehingga sejak saat itu, lahan pertanian di desanya banyak menjadi lahan tidur,” tuturnya.

Kepala handil Sei Itik Basuni, masyarakat di desa Anjir Palambang tidak bisa berkutik dengan kondisi tersebut, karena untuk mengolah lahan tersebut diperlukan biaya produksi yang tinggi. “Untuk menurunkan keasaman tanah diperlukan adanya pemberian kapur, dan dari dulu kami telah mengajukan permohonan bantuan kepada pemkab Kapuas namun belum pernah terealisasi,” ucapnya.

Dia sangat berharap kepada Pemkab Kapuas dalam hal ini Distantura untuk dapat membantu petani di Desa Anjir Palambang untuk membuka lahan pertanian yang sempat terlantar tersebut. “Lahan pertanian di desa kami sangat potensial untuk pengembangan tanaman pangan, dan kami ingin turut serta mensukseskan gerakan bersama (geber) pemanfaatan lahan tidur yang telah dicanangkan pemerintah Provinsi Kalteng,” harapnya.

Pada kesempatan yang sama Kabag Adpum Setda Kapuas Drs Lesmiriadi mengungkapkan, pihaknya akan memfasilitasi para petani yang ada di desa tersebut, namun dia meminta jangan sampai ada sengketa lahan jika telah dilakukan pebukaan lahan pertanian di desa itu. “Pemerintah desa harus melakukan inventarisir lahan, sehingga jelas kepemilikan lahan di wilayah Desa Anjir Palambang,” kata Lesmiriadi.

Dengan didampingi Kabag Adpum, para petani tersebut menghadap Kepala Distantura Kapuas Ir Afiadin Husni. Dihadapan petani, kepala Desa, Kepala Handil dan kepala Damang Adat Pulau Petak, Afiadin berjanji membantu petani untuk pembukaan lahan pertanian di Desa Anjir Palambang.
“Dalam waktu dekat ini kami akan melakukan pengecekan ke lokasi. Untuk bantuan pertama pada pembukaan lahan, kami akan meminjamkan hand traktor,” kata Afiadin Husni. Kedepan secara bertahap kita akan memfokuskan program optimalisasi lahan. Kami harapkan dengan dukungan Pemerintah petani tidak serta merta ramai-ramai memohon dan atau berpindah pada lahan bukaan baru, sementara lahan yang sudah ada ditinggalkan. Tetapi bagi yang sudah memiliki lahan pertanian akan tetap diperhatikan, dengan dukungan program lain. Kami berharap kedepan, petani kita tidak hanya sekali tanam setahun tetapi harus mampu 2 kali tanam, jelas Kadis Pertanian.

Selasa, Oktober 13, 2009

Distantura Kapuas, Wakil Kalimantan mengikuti seleksi Penghargaan Abdi Tani 2009.

KUALA KAPUAS - Tim Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Kapuas akan bertolak ke Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, guna mengikuti seleksi penghargaan Abdi Bakti Tani Tingkat Nasional 2009 dibidang pelayanan publik bidang pertanian. Kapuas merupakan satu-satu wakil wilayah Kalimantan yang terpilih mengikuti seleksi nasional ini. Rencana seleksi diikuti oleh 10 Propinsi di Indonesia seperti diantaranya Jawa barat, Jogjakarta, Jawa Timur, jawa Tengah, Sulawesi selatan, Sumatera Selatan dan 20 unit kerja pelayanan bidang pertanian daerah termasuk diantara beberapa unit pelayanan dibawah Departemen Pertanian.

Menurut Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kapuas, Ir Afiadin Husni, seleksi abdi tani tersebut akan dilaksanakan dari tanggal 28 sampai 30 Oktober 2009, di Hotel Permata jalan Pajajaran Bogor. Adapun tema paparan yang akan disampaikan pihaknya dalam seleksi tersebut, adalah mengenai upaya Kabupaten Kapuas dalam pelayanan agribisnis perberasan.

“Tema yang akan kita sampaikan nanti mengenai pelayanan agribisnis perberasan di Kapuas, dari sistem pembinaan hingga menghasilakan beras kemasan, yaitu Beras merk Talawang. hal ini kita angkat selain daerah ini merupakan sentra produksi padi, kita mencoba mengenalkan beras karang dukuh Talawang yang mempunyai nilai jual yang bisa kompetitif yaitu memiliki kelebihan rendahnya kada kaerbohidrat dan kadar Zn yang tinggi. Brand image yang coba kita angkat sangat baik untuk yang ingin mengurangi berat bada dan penyakit diabetes.” ujar Afiadin Husni.


Sementara berdasarkan surat undangan ekspose kualitas pelayanan public dari Departemen Pertanian yang dikirimkan kepada masing-masing provinsi yang mengikuti seleksi penghargaan abdi tani disebutkan, bahwa bahan ekspose mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22/ Permen/OT.140/52009 tentang pedoman penilian dan pemberian pengharagaan abdi bakti tani bagi unit kerja pelayanan public berprestasi dibidang pertanian dengan durasi waktu 30 menit.

Untuk itu diharapkan,dalam paparan tersebut dapat memanfaakan waktu yang diberikan tersebut dengan semaksimal mungkin agar tim penilai memperoleh informasi lengkap dan tepat, baik disampaikan melalui gambar atau contoh produk. Selain itu juga ini kita jadikan ajang promosi memperkenalkan produk kita kedaerah lain.

Terkait peluang, tetap optimis walau cukup berat bersaing dengan daerah di pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi yang sudah lebih maju dalam unit pelayanan pertanian. Inipun sudah menjadi kebanggaan tersendiri mendapat kepercayaan untuk mengikuti seleksi Nasional Abdi Tani 2009 yang merupakan pertama kali dilaksanakan, imbuhnya.



Kamis, Oktober 08, 2009

Distantura Optimis 350 ribu ton produksi Padi dapat dicapai.

KUALA KAPUAS - Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Kapuas, optimis target produksi padi tahun 2010 sebesar 350 ribu ton dapat tercapai. Ditahun 2009, Alhamdulillah kita mampu melampaui sasaran yang ingin sebesar 300 ribu ton dan terealisasi 307 ribu ton, berdasarkan Angka Ramalan III (Aram III) tahun 2009.

“Kita optimis target produksi 2010 dapat tercapai, karena target 2009 selain surplus 7000 ribu ton, sehingga kita tinggal cari 43 ribu ton saja untuk mencapai target produksi padi 350 ribu ton,” ujar Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kapuas, Ir Afiadin Husni, ditemui diruang kerjanya kemarin.

Dikatakannya, guna mencapai produksi padi tersebut, akan dilakukan langkah-langkah strategis melalui peningkatan pemanfaatan lahan kanan kiri jalan, lahan terbakar dan oftimalisasi lahan. Selain itu, juga adanya bantuan pupuk organic dari pemerintah pusat untuk 5100 hektar lahan, ditambah pupuk dari pemerintah daerah untuk 1500 hektar lahan, untuk mendukung peningkatan produktifitas.

Guna pencapaian produksi itu lagi, pihaknya juga telah melakukan peningkatan dan penambahan luas tanam dari yang dulunya sekali tanam menjadi dua kali tanam termasuk di lahan kanan kiri jalan dan juga dengan meminjamkan handtraktor kepada petani. Dan ini terus kita lanjutkan tahun depan. Untuk itu dukungan mekanisasi pertanian adalah hal yang utama dilakukan tahun 2010 akan datang.

Afiadin menambahkan, yang perlu dikuatirkan, adanya perubahan iklim dan hama. Jika terjadi perunahan iklim, maka akan berpengaruh terhadap masa tanaman yang akan datang. Sedangkan hama, pada bulan Oktober ini dikuatirkan adalah serangan hama tikus.

“Yang kita kuatirkan adalah adanya perubahan iklim dan hama. Namun demikian kita telah melakukan langkah-langkah antisipasi. Jika terjadi serangan hama tikus, maka akan dilakukan gerekan-gerakan pengendalian untuk membasmi hama tersebut,” jelas Afiadin Husni yang mengaku oftimis target produktifitas 350 ribu ton dapat tercapai.