Sabtu, Juli 18, 2009

SENTRA JERUK BARU DI DESA SAKA BATUR

KUALA KAPUAS - Bupati Kapuas H M Mawardi menginginkan agar petani di Desa Saka Batur, Kecamatan Kapuas Hilir, Kabupaten Kapuas, kiranya dapat benar-benar mengembangkan tanaman buah limau, agar Desa Saka Batur nantinya menjadi sentra tanaman Jeruk di Kabupaten Kapuas. Demkian disampaikannya saat meninjau Pertanaman Jeruk seluas 65 Ha di Desa tersebut, Jumat (17/7).

“Saya mau agar ini benar-benar dikembangkan, agar kedepan desa Saka Batur dikenal dengan sentra tanaman Jeruk,” pinta H M Mawardi

Kedatangan bupati yang juga sekaligus kegiatan safari Jumat di Desa Saka Batur pagi itu, selain melihat kebun limau, juga sekaligus menggelar tatap muka dengan warga masyarakat dan kelompok tani yang juga dihadiri kades setempat dan Camat Kapuas Hilir, Dra Hartini.

Bupati H M Mawardi yang kala itu didampingi Plh Sekda Kapuas, Drs Johansyah dan Kepala Dinas Pertanian TPH kapuas dan beberapa kepala dinas terkait lainnya. Dalam sambutannya mengatakan, bahwa dia merasa bangga bisa datang untuk yang kedua kalinya ke Desa Saka Batur yang merupakan banyak masyarakat petani, sehingga dia ingin Desa Saka batur terus di dorong agar dapat menjadi maju.

Selain bertani, kata bupati, masyarakat kiranya perlu juga mengembangkan ternak, seperti sapi. Karena, supaya kotoran sapi itu dapat diolah pupuk organic dan hasilnya tentunya sangat baik, karena tidak mengandung zat kimia. “Kalau pupuk urea mengandung kimia, beda dengan pupuk organic yang tidak mengandung kimia karena dari kotoran ternak,” katanya.

Dalam kesempatan itu, bupati juga mengaharapkan Dinas Pertanian dan Dinas Peternakan kiranya ada kesatuan, karena di Desa Saka Batur terdapat Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). “Coba agar gapoktan dapat mempunyai sapi. Bagaimana cara mengolah kotorannya menjadi pupuk, nanti Dinas Pertanian yang akan memberi tahukan caranya serta membantu alat-alat pengelohannya,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Bersatu, Desa Saka Batur, H Rani mengatakan, luas areal tanaman limau di desanya itu kurang lebih 65 hektar, terdiri dari 10 hektar tanaman swadaya dan selebihnya bantuan dari pemerintah daerah yang dimulai dari tahun 2005 lalu.

H Rani mengaku, bahwa selama ini pihaknya tidak mengalami kesulitan dalam hal bertanam limau. Hanya saja, katanya, yang perlu dipikirkan adalah bagaimana cara memasarkannya, karena selama ini hanya dipasarkan di daerah local saja.

“Kalau bisa sih dipasarkan hingga keluar daerah, karena percuma saja tanam banyak-banyak kalau tidak bisa dipasarkan, oleh sebab itu kami berharap sekali pemerintah dapat membantu dalam hal kendala pemasaran hasil tanaman Jeruk kami, terutama infra struktur Jalan menuju Desa” harap H Rani.

Usai mengunjungi Desa Saka Batur, Bupati H M Mawardi bersama rombongan langsung menuju ke Desa Bakungin, Kecamatan Kapuas Hilir, untuk bertatap muka dengan warga masyarakat di sana, sekaligus menyerahkan bantuan kepada Masjid Nurul Istiqomah, dan Masjid Nurul Islamiyah, masing-masing sebesar Rp 7 Juta.