Kamis, Mei 07, 2009

Pencanangan Desa Pertanian Mekanisasi


KUALA KAPUAS - Desa Petak Batuah – Dadahup A2 Kecamatan Kapuas Murung, Kamis (7/5), dicanangkan sebagai Desa Pertanian Mekanisasi, yang tentunya sebagai percontohan dalam upaya percepatan pembangunan pertanian secara mekanis untuk mendukung percepatan pencapaian peningkatan produktifitas dan produksi padi Kabupaten Kapuas. “Yang paling utama, adalah untuk mengatasi salah satu masalah rendahnya ketersediaan tenaga kerja dalam berusaha tani dari saat pengolahan tanah, tanam, pemeliharaan, panen dan pasca panen,” ujar H M Mawardi pada pencangan Desa Pertanian Mekanisasi di Desa Petak Batuah – Dadahup A2 Kecamatan Kapuas Murung, Kamis (7/5). Dikatakannya, kedepan kawasan ini dapat terbangun seluruh sistem yang mendukung mekanisasi pertanian, baik bengkel, penataan lahan dan air, infrastruktur, termasuk sumberdaya manusianya seperti UPJA, operator dan tenaga bengkel hingga peningkatan kelompok tani, serta seluruh yang mendukung optimalnya pemanfaatan mekanisasi pertanian. “Tentu ini tidak sekaligus kita siapkan, tetapi secara bertahap dan terencana. Bahkan hingga dapat terbangun pusat Pelatihan Mekanisasi Pertanian,” katanya. Bupati menginginkan pembangunan pertanian dilaksanakan secara terarah dan disusun benar-benar mendukung pemberdayaan ekonomi kerakyatan, dengan pengembangan potensi sumberdaya alam dan manusia yang dapat berdaya saing dan sesuai kompentensi daerah yang mendorong pada pengembangan usaha ekonomi masyarakat dipedesaan. “Karena itu saya dengan wakil bupati, memahami betul akan potensi daerah ini adalah pertanian secara arti luas, dimana masyarakat kita di dominasi oleh petani dan pada umumnya ada dipedesaan, dan menjadi prioritas untuk diberdayakan untuk mampu bersaing. Untuk itu tentu masalah petani menjadi perhatian serius Pemerintah Daerah,” ungkap bupati. Menurutnya, pemilihan Desa Petak Batuah – Dadahup A2 ini sebagai pencanangan pertama Desa Pertanian Mekanisasi, adalah sebagai wujud dan ucapan terima kasih dirinya selaku bupati atas dukungan masyarakat dalam pembangunan pertanian khususnya tanaman pangan pada kawasan desa ini yang mampu menunjukan eksitensinya setiap tahun dalam peningkatan produksi padi, yang mana setiap tahunnya lebih 500 Ha dan 2 x tanam baru 10 % diusahakan dengan produktifitas diatas 3 ton/ha. Lanjutnya bupati, pencanangan tahap awal di desa ini nantinya akan berkembang menjadi kawasan Desa Pertanian Mekanisasi melingkupi A1, A4 dan A5 sehingga menjadi kawasan 2.935 Ha lebih. Kedepan diharapkan, dengan mekanisasi pertanian penambahan luas tanam melalui peningkatan intensitas penanaman menjadi 2 x tanam minimal 50 % dan produktifitas rata-rata mampu diatas 3,5 ton/Ha. Kawasan ini, katanya, setiap tahun secara bertahap akan dibenahi mulai dari infrastruktur jalan, jalan usaha tani, tata lahan dan air serta lain-lainnya yang mendukung kelancaran operasional traktor atau handtraktor untuk olah tanah hingga panen dan juga kelancaran angkutan hasil panen dan pemasaran. “Kedepan saya ingin kawasan ini merupakan daerah sentra produksi baru agribisnis perberasan, dengan varietas spesifik yaitu jenis beras pulen. Karena beras pulen memiliki prospek pemasaran yang cukup baik karena banyak di konsumsi semua kalangan,” harap bupati. Sementara itu, Kadis Pertanian TPH Kapuas, dalam laporannya mengungkapkan, bahwa dalam beberapa hari ini, pihaknya telah melaksanakan beberapa kegiatan, seperti pelayanan servis gratis, layanan purna jual bekerja sama dengan PT. Kubota Indonesia. “Kedepan akan lebih ditingkatkan lagi melalui kerjasama pelayanan servis gratis setiap awal musim tanam, pelayanan purna jual, pengembangan bengkel, pelayanan spart part alsintan, magang dan pelatihan perawatan dan perbaikan alsintan. Selain itu juga mendorong nantinya terjalin kerjasama dengan SMK Pertanian dalam pencetakan kader pemuda dalam penanganan alsintan,” ungkapnya.

SETELAH KAPUAS TIMUR BASARANG

Kuala Kapuas – Mendukung pengembangan pertanian melalui pemanfaatan lahan tidur di kiri kanan poros jalan trans Kalimantan, Rabu, (6/5) bertempat Desa Aula Kecamatan Basarang dipimpin oleh Sukiran Camat Basarang,melakukan pertemuan dengan Kepala Desa, Mantri Tani, PPL, KTNA, Ketua Gapoktan dan Tokoh masyarakat, selain itu juga hadir Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Ir. Afiadin Husni.

Dalam sambutannya menyampaikan, bahwa tujuan pengembangan pertanian terutama poros jalan trans Kalimantan ini dengan memanfaatkan lahan tidur atau semak, adalah salah satu wujud melaksanakan Visi dan Misi Bupati dengan fokus pengembangan ekonomi kerakyatan. Kecamatan Basarang, merupakan kawasan strategis karena merupakan dan lintas dan memiliki potensi dibidang pertanian yang cukup memadai, katanya. Untuk itu dia, mengintruksikan kepala Desa yang wilayahnya merupakan jalan lintas Kalimantan, agar mendorong warganya dapat mendukung program tersebut, termasuk Sekolah dan Mesjid. Katanya, selain pekrangan atau lahan bersih, juga dapat menjadi penghasilan tambahan baru.

Ir. Afiadin Husni Kepala Dinas Pertanian TPH, mengatakan ini menjadi program khusus seluruh aparat pertanian untuk membina dan memotivasi masyarakat. Program ini harus menjadi program kerja tahunan PPL, BPP dan Mantri Tani. Tahun 2009 ini 100 meter dari sisi kiri kanan jalan poros sepanjang Maluen hingga Batu Nindan diperkirakan 13 km. Setiap tahun program ini dilanjutan 100 m selanjutnya. Dan ini menjadi bahan evaluasi setiap bulan dalam pertemuan di BPP, selain ini sebagai bahan penilaian kinerja PPL, BPP dan Matri Tani, katanya.

Sebagai tindak lanjut, mulai tanggal 18 - 20 Mei akan dilaksanakan sosialisasi ke masing-masing Desa yaitu Desa Maluen, Lunuk Ramba, Tambun Raya, Bungai Jaya, Basarang Jaya dan Batu Nindan. Keberhasilannya tentu adalah peran serta seluruh aparat Kecamatan, Desa dan masyarakat itu sendiri. Yang tentunya penetapan komoditi disesuaikan dengan kareteristik lahan masing-masing, kata Afiadin.



PENYULUH HARUS MEMILIKI KELOMPOK UNGGULAN

KUALA KAPUAS - Bupati H M Mawardi menginginkan setiap Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) setiap tahun punya kelompok-kelompok unggulan di wilayah kerjanya, sehingga kalau jumlah PPL dilapangan ada 136 orang, berarti 136 Kelompok Tani yang maju setiap tahun.

“Saya yakin seluruh PPL punya etos kerja yang tinggi, tetapi masih ada saja yang mempunyai keengganan untuk berbuat atau tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Ini tidak boleh terjadi. Lakukan apa yang meski kita lakukan sesuai tupoksi,” pinta Mawardi kemarin.

Dikatakannya, programa penyuluhan merupakan acuan kerja PPL dilapangan, sehingga programa harus disusun disesuaikan dengan kateristik, potensi, sumberdaya dan sosial budaya masyarakat. Selain itu program kerja PPL merupakan rencana kerja tahunan, bagi PPL yang memuat semua rencana kegiatan yang akan dilaksanakannya, baik menyakut pembinaan, laku, sasaran/target luas tanam, panen, produksi dan produktifitas berbagai komoditi yang dikembangkan diwilayahnya.

Bupati juga menginginkan, peningkatan pembinaan dan pemberdayaan Gapoktan dan Kelompok tani, karena dia menganggap ekonomi kerakyatan itu berkembang dari tingkat desa, dan di desa didominasi petani, dengan keberhasilan pertanian tentu akan mengangkat percepatan ekonomi pedesaan untuk mendorong sektor lain.

“Saya ingin permasalahan kelangkaan pupuk juga tidak terjadi lagi, dan jika masih agar segera diatasi secara sungguh-sungguh. Juga dilakukan pengembangan pertanian di jalan poros kiri kanan dan lahan/terlantar. Pemasyarakatan penggunaan pupuk organic, perbaikan sistem pemasaran dan pengolahan hasil pertanian serta pengembangan agribisnis perberasan,” katanya.

Kepada dinas instansi, bupati menginginkan agar memiliki program-program unggulan yang harus konsisten dan berkesinambungan dilakukan dan terprogram setiap tahun. Terhadap Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, bupati minta agar membuat percontohan desa-desa mekanisasi dan setiap tahun dibangun 2 Desa. Tahun 2009 ini, seperti direncanakan salah satunya di Desa Petak Batuah Dadahup A2.

“Jadi dalam membangun desa mekanisasi ini kita tidak hanya fokus terhadap alat pengolahan tanah saja seperti hand traktor, tetapi secara menyeluruh kita pikirkan dari lahan, infrastruktur hingga peralatan panen dan pasca panen, serta hal lain yang mendukung kegiatan mekanisasi itu sendiri dimana ada bengkel alsinnya, SDM-nya hingga nanti depo BBM,” katanya.