Kuala Kapuas, Kondisi iklim yang cukup ekstrim di tahun 2010 ini, cukup mengkhawatirkan terhadap produksi padi di Kabupaten Kapuas tahun 2011 kedepan. Dalam Rapat Evaluasi Program Pertanian, di Dinas Pertanian TPH kapuas (21/12) kemaren, yang dihadiri Kepala BPP, Kordinator PPL dan Mantri Tani se Kabupaten Kapuas,diperkirakan pertanaman MT. Okmar 2010/2011 dari bulan Oktober hingga Desember diperkirakan maksimal hanya hanya mencapai 10 rb Ha atau berkisar 30 % dibanding tahun 2009/2010 seluas 30.463 Ha, yangmana didominasi oleh pertanaman padi gogo di lahan kering 70 %.
Menurut Ir. Afiadin Husni Kepala Dinas Pertanian TPH, dikatakannya masih optimis bisa melakukan penambahan tanam pada bulan Januari 2011 terutama pada padi ladang dan apabila iklim bisa mendukung tentu akan pacu lagi untuk pertanaman padi sawah. Diakuinya, walaupun produksi padi Kapuas terjadi peningkatan 7 rb ton pada tahun 2010 berkisar 325 ribu ton (berdasarkan Aram III BPS), dibanding tahun 2009 hanya 318 ribu ton. Namun dilihat dari produktifitas terjadi penurunan 2 digit, yaitu dari 3,1 ton/Ha tahun 2009 menjadi 2,9 ton/ha tahun 2010.
Menurutnya salah satu dampak iklim yaitu tingginya curah hujan selama tahun 2010, walaupun secara keseluruhan tidak terjadi puso dipertanaman tetapi luas capaian produktifitas per hektar hampir secara keseluruhan terjadi penurunan. Rata-rata dipertanaman padi tahun 2010 terjadi hampa 10 – 20 %, karena pengaruh dalam masa generatif atau pembuahan.
"Tahun 2011, memang menjadi tugas terberat dalam peningkat produksi, tetapi kami berupaya mempertahankan produksi dulu minimal seperti tahun 2010 ini yaitu 325 rb ton", katanya. Langkah yang telah dilakukan terutama melakukan sosialisasi melalui BPP hingga WKPP melalui strategi perluasan tanam dan peningkatan produktifitas baik MT. Okmar ini maupun MT. Asep 2011 nanti, dan melakukan inventarisasi lahan-lahan yang mampu dioptimalkan untuk pertanaman MT. Asep nanti. selain itu juga dikatakannya, akan lebih memacu peningkatan produktifitas dan mengoptimalkan penambahan luas tanam melalui pemberian insentif kepada petani melalui Kelompok Tani, berupa optimalisasi Lahan seluas 1.250 Ha, TAM 2.060 Ha, JUT 25 km, mekanisasi pertanian, dan kapur serta SL PTT seluas 15.000 Ha. Seluruh program akan kita pacu pada MT. Asep 2011 nanti termasuk dukungan dana PUAP diarahkan upaya peningkatan produksi padi. Selain itu kita berharap pinjaman pupuk besubsidi tanpa bunga yang akan telah dipersiapkan tahun 2011 ini dapat optimal direalisasikan, imbuh Afiadin.
"Target produksi tahun 2011 sebesar 400 rb ton cukup berat kita capai, paling tidak tahun 2011 ini kita mampu mempertahankan produksi padi tahun 2010 dan akan mengoptimalkan lagi sumberdaya yang ada pada tahun 2012 dan 2013 nanti, untuk tetap mencapai target produksi 500 rb ton tahun 2013", jelas Afiadin