KUALA KAPUAS - Lahan di Desa Palambang, Kecamatan Pulau Petak, masih banyak yang terlantar. Untuk itu, warga disana pun meminta kepada pemerintah daerah melalui Dinas Petanian Tanaman Pangan & Holtikultuta Kapuas, kiranya dapat mendukung membuka lahan pertanian di lahan yang terlantar tersebut.
Permintaan tersebut disampaikan langsung oleh warga dan didampingi Kepala Desa Anjir Palambang H Idrus, Damang Kepala adat Pulau Petak Nasius Natir dan kepala handil yang berada di desa tersebut.
Sebelum menyampaikan permintaan kepada Distantura Kapuas, warga desa Anjir Palambang terlebih dulu menemui Kabag Administrasi Pemerintahan Umum (Adpum) Setda Kapuas Drs Lesmiriadi. Menurut Idrus, di desanya tersebut terdapat lahan pertanian seluas 960 hektar dan saat ini lahan tersebut menjadi lahan terlantar semenjak masuknya PLG 1 juta hektar.
“Dulu pada tahun 1985 sampai 1990-an desa kami merupakan salah satu lumbung padi di Kabupaten Kapuas. Produksi padi di desa kami saat itu mencapai 3 hingga 3,5 ton per hektar,” kata Idrus di ruang Kabag Adpum Setda Kapuas, Sabtu (17/10).
Menurut dia, masuknya proyek PLG membuat keasaman tanah di lahan pertanian di desa Anjir Palambang menjadi naik. Dengan adanya saluran pangairan yang di kawasan eks PLG membuat air yang mengandung zat asam dari saluran tersebut meluber ke lahan mereka sehingga zat asam tersebut mengendap dan keasaman naik dan produksi padi menurun sehingga banyak warga meninggalkan lahan tersebut. “Sehingga sejak saat itu, lahan pertanian di desanya banyak menjadi lahan tidur,” tuturnya.
Kepala handil Sei Itik Basuni, masyarakat di desa Anjir Palambang tidak bisa berkutik dengan kondisi tersebut, karena untuk mengolah lahan tersebut diperlukan biaya produksi yang tinggi. “Untuk menurunkan keasaman tanah diperlukan adanya pemberian kapur, dan dari dulu kami telah mengajukan permohonan bantuan kepada pemkab Kapuas namun belum pernah terealisasi,” ucapnya.
Dia sangat berharap kepada Pemkab Kapuas dalam hal ini Distantura untuk dapat membantu petani di Desa Anjir Palambang untuk membuka lahan pertanian yang sempat terlantar tersebut. “Lahan pertanian di desa kami sangat potensial untuk pengembangan tanaman pangan, dan kami ingin turut serta mensukseskan gerakan bersama (geber) pemanfaatan lahan tidur yang telah dicanangkan pemerintah Provinsi Kalteng,” harapnya.
Pada kesempatan yang sama Kabag Adpum Setda Kapuas Drs Lesmiriadi mengungkapkan, pihaknya akan memfasilitasi para petani yang ada di desa tersebut, namun dia meminta jangan sampai ada sengketa lahan jika telah dilakukan pebukaan lahan pertanian di desa itu. “Pemerintah desa harus melakukan inventarisir lahan, sehingga jelas kepemilikan lahan di wilayah Desa Anjir Palambang,” kata Lesmiriadi.
Dengan didampingi Kabag Adpum, para petani tersebut menghadap Kepala Distantura Kapuas Ir Afiadin Husni. Dihadapan petani, kepala Desa, Kepala Handil dan kepala Damang Adat Pulau Petak, Afiadin berjanji membantu petani untuk pembukaan lahan pertanian di Desa Anjir Palambang.
“Dalam waktu dekat ini kami akan melakukan pengecekan ke lokasi. Untuk bantuan pertama pada pembukaan lahan, kami akan meminjamkan hand traktor,” kata Afiadin Husni. Kedepan secara bertahap kita akan memfokuskan program optimalisasi lahan. Kami harapkan dengan dukungan Pemerintah petani tidak serta merta ramai-ramai memohon dan atau berpindah pada lahan bukaan baru, sementara lahan yang sudah ada ditinggalkan. Tetapi bagi yang sudah memiliki lahan pertanian akan tetap diperhatikan, dengan dukungan program lain. Kami berharap kedepan, petani kita tidak hanya sekali tanam setahun tetapi harus mampu 2 kali tanam, jelas Kadis Pertanian.
Permintaan tersebut disampaikan langsung oleh warga dan didampingi Kepala Desa Anjir Palambang H Idrus, Damang Kepala adat Pulau Petak Nasius Natir dan kepala handil yang berada di desa tersebut.
Sebelum menyampaikan permintaan kepada Distantura Kapuas, warga desa Anjir Palambang terlebih dulu menemui Kabag Administrasi Pemerintahan Umum (Adpum) Setda Kapuas Drs Lesmiriadi. Menurut Idrus, di desanya tersebut terdapat lahan pertanian seluas 960 hektar dan saat ini lahan tersebut menjadi lahan terlantar semenjak masuknya PLG 1 juta hektar.
“Dulu pada tahun 1985 sampai 1990-an desa kami merupakan salah satu lumbung padi di Kabupaten Kapuas. Produksi padi di desa kami saat itu mencapai 3 hingga 3,5 ton per hektar,” kata Idrus di ruang Kabag Adpum Setda Kapuas, Sabtu (17/10).
Menurut dia, masuknya proyek PLG membuat keasaman tanah di lahan pertanian di desa Anjir Palambang menjadi naik. Dengan adanya saluran pangairan yang di kawasan eks PLG membuat air yang mengandung zat asam dari saluran tersebut meluber ke lahan mereka sehingga zat asam tersebut mengendap dan keasaman naik dan produksi padi menurun sehingga banyak warga meninggalkan lahan tersebut. “Sehingga sejak saat itu, lahan pertanian di desanya banyak menjadi lahan tidur,” tuturnya.
Kepala handil Sei Itik Basuni, masyarakat di desa Anjir Palambang tidak bisa berkutik dengan kondisi tersebut, karena untuk mengolah lahan tersebut diperlukan biaya produksi yang tinggi. “Untuk menurunkan keasaman tanah diperlukan adanya pemberian kapur, dan dari dulu kami telah mengajukan permohonan bantuan kepada pemkab Kapuas namun belum pernah terealisasi,” ucapnya.
Dia sangat berharap kepada Pemkab Kapuas dalam hal ini Distantura untuk dapat membantu petani di Desa Anjir Palambang untuk membuka lahan pertanian yang sempat terlantar tersebut. “Lahan pertanian di desa kami sangat potensial untuk pengembangan tanaman pangan, dan kami ingin turut serta mensukseskan gerakan bersama (geber) pemanfaatan lahan tidur yang telah dicanangkan pemerintah Provinsi Kalteng,” harapnya.
Pada kesempatan yang sama Kabag Adpum Setda Kapuas Drs Lesmiriadi mengungkapkan, pihaknya akan memfasilitasi para petani yang ada di desa tersebut, namun dia meminta jangan sampai ada sengketa lahan jika telah dilakukan pebukaan lahan pertanian di desa itu. “Pemerintah desa harus melakukan inventarisir lahan, sehingga jelas kepemilikan lahan di wilayah Desa Anjir Palambang,” kata Lesmiriadi.
Dengan didampingi Kabag Adpum, para petani tersebut menghadap Kepala Distantura Kapuas Ir Afiadin Husni. Dihadapan petani, kepala Desa, Kepala Handil dan kepala Damang Adat Pulau Petak, Afiadin berjanji membantu petani untuk pembukaan lahan pertanian di Desa Anjir Palambang.
“Dalam waktu dekat ini kami akan melakukan pengecekan ke lokasi. Untuk bantuan pertama pada pembukaan lahan, kami akan meminjamkan hand traktor,” kata Afiadin Husni. Kedepan secara bertahap kita akan memfokuskan program optimalisasi lahan. Kami harapkan dengan dukungan Pemerintah petani tidak serta merta ramai-ramai memohon dan atau berpindah pada lahan bukaan baru, sementara lahan yang sudah ada ditinggalkan. Tetapi bagi yang sudah memiliki lahan pertanian akan tetap diperhatikan, dengan dukungan program lain. Kami berharap kedepan, petani kita tidak hanya sekali tanam setahun tetapi harus mampu 2 kali tanam, jelas Kadis Pertanian.