Senin, Maret 08, 2010

Pemkab Kapuas dan Kodim kerjasama Manfaatkan Lahan Terlantar

KUALA KAPUAS - Dalam waktu dekat ini, Pemerintah Kabupaten Kapuas bekerjasama dengan Kodim 1011/Klk akan melakukan pembukaan lahan tidur di kawasan Dadahup, Kecamatan Kapuas Murung.

Pembukaan lahan yang dilaksanakan oleh Kodim dan Pemkab Kapuas melalui tim teknis Dinas Pertanian TPH Kapuas tersebut, dalam rangka mendukung pemanfaatan lahan tidur. “Jadi lahan-lahan yang tidak dimanfaatkan oleh masyarakat akan kita buka bersama,” kata Kepala Dinas Pertanian TPH Kapuas, Ir Afiadin Husni.

Sementara itu, Kasdim 1011/Klk, Mayor Cecep WM menerangkan, rencana program pembukaan lahan yang dilaksanakan Kodim 1011/Klk juga sesuai dengan program dari Korem tentang ketahanan pangan.

Berdasarkan itu, kata Cecep sapaan akrabnya, maka pihaknya melakukan koordinasi dengan SKPD terkait dalam hal ini adalah Dinas Pertanian TPH Kapuas yang mana selaku tim teknis dari pemerintah daerah kapuas . Dan hal ini pun, katanya, telah disampaikannya kepada Bupati Kapuas yang mana pihaknya juga mempunyai program yang bisa membangun wilayah atau daerah tertentu sebagai kawasan pangkal pangan.

“Sehingga apabila terjadi sesuatu, dalam kondisi apa pun kita masih bisa bertahan, karena kita memiliki kawasan pangkal pangan yang cukup” ujar Mayor Cecep saat melakukan peninjauan lahan tidur bersama Kadis Pertanian Kapuas Ir Afiadin Husni di Dadahup, Kecamatan Kapuas Murung, Senin (8/3/2010).

Apabila pemerintah daerah mengijinkan, kata Cecep, maka lahan-lahan tidur dikawasan Dadahup tersebut akan ditanami padi oleh pihaknya. Pada target pertama, rencananya penanaman akan dilakukan kurang lebih seluas 100 hektar. Pembukaan lahan tidur ini juga tentunya melibatkan masyarakat.

“Dalam penyiapan lahan dan lainnya tentunya masyarakat akan kita libatkan, karena tidak semata-mata lahan yang kita siapkan lalu nanti akan kita kuasai, tapi nanti akan kita limpahkan kepada masyarakat untuk kegiatan selanjutnya,” katanya.

Cecep berharap, agar masyarakat ada keterkaitan dengan pihaknya. Kemanunggalan TNI dengan rakyat tentunya sangat diharapkan oleh pihaknya, karena masyarakat adalah bagian dari pada TNI dalam rangka pertahanan keamanan.

“Tentunya apa yang kita berkiprah kepada masyarakat adalah sebagai contoh bahwa kita pun juga bisa berbuat untuk mereka, dengan cara mengajak bagaimana kita menciptakan ketahanan pangan diwilayah dalam bentuk kegiatan penanam padi ini,” ungkap Mayor Cecep disela-sela peninjaun lahan tidur.

Hasil Panen Padi Hibrida Belum Maksimal


KUALA KAPUAS - Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Ir Afiadin Husni, dan Kasdim 1011/Klk Mayor Cecep MW pada, Senin (8/3/2010) melakukan panen padi hibrida di Desa Bentuk Jaya, Dadahup A-5 Kecamatan Kapuas Murung.

Berdasarkan hasil ubinan, padi hibrida yang dipanen siang itu hasilnya mencapai 6,0 ton perhektar. Meskipun hasil panen uji coba padi hibrida tersebut mencapai rata-rata diatas 6 ton perhektar, namun pihak PT. SAS sepertinya masih belum puas dengan hasil panen tersebut.

Pasalnya, hasil panen itu dinilai oleh mereka masih rendah jika dibandingkan capaian hasil panen di daerahnya, yakni Lampung, yang rata-rata hasil panennya bisa mencapai 12 hingga 13 ton perhektarnya. “Kalau di daerah kami, hasil panen padi varietas hibrida ini bisa mencapai 12 hingga 13 ton perhektar,” kata Mashadi perwakilan dari PT. SAS dalam pertemuan bersama Kadis Pertanian TPH Kapuas.

Diungkapkannya, uji coba yang sama juga pernah mereka lakukan pada tahun 2009, dan hasil produktifitasnya baru mencapai 5,7 ton perhektar. Meski demikian, katanya, mereka akan terus mencoba hingga tercapai produktifitas yang diinginkan.

Hal ini pun tentunya mendapat dukungan dari Kepala Dinas Pertanian TPH Kapuas, Ir Afiadin Husni. Menurut Afiadin, ini namanya juga tekhnologi, perlu dikembangkan terus dan dicoba seraya mengkaji permasalahan-permasalahan yang ada serta mempelajari kondisi lahan setempat. “Namanya juga uji coba, kalau dianggap kurang berhasil bisa dicoba lagi,” kata Afiadin kepada PT SAS.

Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Pertanian Kapuas ini juga menerangan bahwa uji coba penanaman padi hibrida tersebut hanya seluas 5 hektar dari seluas 116 hektar lahan di kawasan Desa Bentuk Jaya Dadahup A-5. Melihat hasil produktifitasnya yang cukup tinggi, maka pada tahun 2010 ini juga penanaman akan ditidaklanjuti lagi hingga 100 hektar.

“Penaman juga akan dilaksanakan 3 kali tanam, jika terdapat permasalahan tentunya akan kita coba tangani, seperti halnya masalah air. Oleh karena itu perlu penataan lahan, dan ini juga tentunya menjadi prioritas utama yang akan kita lakukan,” jelas Afiadin Husni.