Kamis, Agustus 20, 2009

RAKOR AGROPOLITAN KALTENG DI KAPUAS


Kuala Kapuas. Hari ini Kamis (20/08) bertempat di Alula Bappeda Kapuas dilaksanakan Rapat Koordinasi Pengembangan Kawasan Agropolitan kalimantan Tengah. Sebagaimana laporan disampaikan Kepala Dinas Pertanian TPH Kapuas selaku Ketua Panitia Pelaksana, bahwa saat ini terdapat 7 kabupaten di Kalteng yang memiliki kawasan agropolitan yakni Kapuas, Kobar, Sukamara, Seruyan, Katingan dan Kotim. Namun secara umum kondisinya masih belum seperti yang diharapkan., untuk itu maka dari itu rapat koordinasi pengembangan kawasan agropolitan Provinsi Kalteng dinilai sangat penting dan strategis.

Hal ini diungkapkan oleh Gubernur Kalteng Agustin Narang dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh staf ahli Gubernur, Ir Theopelus Anggen saat membuka Rakor Pengembangan Argopolitan Tahun 2009 Provinsi Kalteng. Tampak hadir saat rakor Kadis Perkebunan Kalteng Ir Farintis sulaemen dan Direktur DAS Kakab, Titik Sundari SH.

Adapun tema yang diambil yakni Melalui Rapat Koordinasi Kita Tingkatkan Kebijakan, Program, Kegiatan dan Gerak Langkah Pengembangan Kawasan Argopolitan. Makanya dalam upaya mengoptimalkan dan evaluasi hasil pembangunan sektor pertanian dalam arti luas melalui program kegiatan koordinasi pembinaan dan pengembangan argopolitan di Kalteng.

Oleh sebab itu perlu dibahas dalam rakor antar dinas terkait/kelompok kerja pengambangan kawasan argopolitan Provinsi Kalteng dengan kelompok kerja kabupaten/kota yang sudah mempunyai kawasan argopolitan sehingga terbangun basis informasi yang dapat menjadi instrumen komunikasi, koordinasi pada pelaksanaan perencanaan dan pengendalian proses pembangunan semua pihak yang berkepentingan secara terpadu dalam pencapaian pembangunan yang optimal.

Sementara itu Bupati Kapuas HM Mawardi dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh staf ahli Bupati bidang ekobang, Ir Granit Sugiaro mengatakan pembangunan pertanian saat ini menjadi salah satu prioritas dalam pembangunan daerah bahkan nasional. Untuk itu berbagai pendekatan program, baik penyediaan infrastruktur, sumber daya manusia dan aplikasi teknologi produksi sampai teknologi pengolahan hasil.

Disamping itu untuk memberikan hasil yang optimal didalam pendekatan usaha agribisnis diperlukan upaya pembangunan berkelanjutan. Agropolitan adalah konsep pembangunan pedesaan berbasis pertanian (agribisnis) untuk mewujudkan keadilan ekonomi bagi masyarakat pedesaan dan perkotaan. Pengembangan agribisnis yang berintegrasi dengan kawasan argopolitan merupakan langkah yang strategis dalam upaya mewujudkan daya saing produk pertanian di pasar global.

Lebih jauh, Bupati juga menjelaskan kegiatan pengembangan kawasan agropolitan di Kecamatan Basarang dimulai TA 2003 denga komoditi unggulan utama ternak sapi potong dan unggulan lainnya holtikultura, sayuran, karet dan kelapa telah berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Sarana dan prasarana yang telah dibangun untuk mendukung kegiatan kawasan agropolitan adalah jalan produksi, pasar agropolitan, pasar hewan dan instalasi air bersih serta fasilitas lainya.

Ditempat yang sama Ketua Panitia Kegiatan, Ir Afiadin Husni mengatakan keluaran yang diharapkan adanya kesepakatan oleh pemangku kepentingan baik ditingkat pusat, provinsi dan kabupaten. Khususnya komitmen bersama untuk mengembangkan kawasan agropolitan baik dari aspek kawasan maupun pengelolannya.

Kemudian adanya kesamaan gerak dan langkah untuk mencapai peningkatan sinergisitas dalam fasilitas dan pengembangan kawasan agropolitan. “Para peserta terdiri dari dinas yang wilayahnya masuk kawasan agropolitan. Sedangkan pembicara dari Ditjen Bina Pembangunan Daerah Depdagri, Badan Pengembangan SDM Pertanian Deptan serta Ditjen Cipta Karya Departemen PU,” ungkap Kadis Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Kapuas ini.