Jumat, April 16, 2010

Bulog Divre Kapuas agar Komitmen Menyerap Beras hasil Produksi Petani Kapuas


Kuala Kapuas.  Kepala Perum Bulog Divre Kalteng Ir. Supriyatna, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kapuas Ir. Afiadin Husni, Kepala BPS Kapuas dan Kadivre Bulog Kapuas serta 15 Mitra Kerja Bulog pada hari Jumat (16/04/2010) bertempat di Kantor Perum Bulog Divre Kapuas, melakukan pertemuan dalam rangka membahas kesiapan Kapuas dalam penyediaan stock beras Kapuas tahun 2010.

Ir. Supriyatna mengatakan bahwa kondisi beras yang disetorkan mitra dolog tahun 2010 ini diakuinya kualitas cukup menurun dibanding tahun sebelumnya.  Penurunan kualitas ini tentu akan berdampak pada realisasi distribusi Bulog untuk penyediaan raskin wilayah Kapuas dari sisi mutu.  Diakui dengan kondisi kenaikan harga gabah yang cukup tinggi dibanding HPP yang ditetapkan sangat berpengaruh terhadap realisasi penyediaan beras oleh beberapa mitra. Tahun 2010 terjadi peningkatan LC (Loading Cost) dari penyediaan 5000 ton menjadi 8500 ton dan hingga 3 bulan ini,  direalisasikan sebanyak  1300 ton.  

Selain dikatakannya bahwa kedepan Perum Bulog ingin para mitra kerja dalam hubungan kerja tidak hanya bersifat transaksional tetapi dipersyaratkan harus memiliki penggilingan sendiri.  Sehingga permasalahan mutu dapat dilakukan pembinaan baik dari Dinas maupun Bulog sendiri dan mampu memberikan jaminan pasokan.

Senada disampaikan Kadis Pertanian TPH, Ir. Afiadin Husni, sebagai salah satu institusi Pemerintah Daerah dalam hal ini DinasPertanian secara teknis akan mendukung dalam pembinaan kualitas maupun kuantitas.   Permasalahan kualitas yang mungkin disebabkan saat panen atau pasca panen yang dilakukan petani masih rendah tentu akan menjadi perhatian serius, termasuk dalam hal ini proses pasca panen yang dilakukan oleh mitra bulog.  Sehingga komitmen terhadap kualitas penyediaan dapat terpenuhi.

Dikatakannya juga, Kapuas merupakan lumbung berasnya Kalimantan Tengah tentu dalam hal kuantitas penyediaan akan dapat dicapai.  Dan menghendaki agar Bulog dapat komitmen terhadap penyerapan beras dengan prioritas adalah gabah yang diproduksi di daerah ini.  Bahkan kalau dimungkin perlu penambahan LC untuk Bulog Kapuas, tegasnya.  Diakuinya bahwa kualitas gabah yang dihasilkan petani dari produksi MT. Okmar 2009/2010 ini secara kualitas mengalami penurunan akibat tingginya curah hujan, baik pada saat panen maupun pasca panen, dilain pihak Mitra Bulog masih mengandalkan pengeringan melalui penjemuran, imbuhnya.