Jumat, Mei 08, 2009

PERAN PEMUDA TANI PERLU TURUT MEMBANGUN DESA

KUALA KAPUAS - Bupati H M Mawardi menginginkan ekonomi kerakyatan dapat diperankan mulai dari pemuda-pemuda tani dalam membangun desanya, tidak harus mencari kerja di kota tetapi mari bersama membangun daerah sendiri yang memiliki potensi lahan yang luas.

“Manfaatkan potensi ini dengan menggali semua menjadi prosfek usaha,” pinta H M Mawardi saat melakukan pencanangan Desa Pertanian Mekanisasi di Desa Petak Batuah, Dadahup A-2 Kecamatan Kapuas Murung, Kamis (7/5).

Dikatakannya, penumbuhan desa pertanian mekanisasi, akan dilakukan secara bertahap setiap tahun, untuk itu selain masyarakat juga dukungan sektor swasta yang bergerak di mekanisasi pertanian seperti PT. Kubota Indonesia tentu sangat ditunggu.

“Terutama dalam penumbuhan menunjang bengkel, mendukung pusat-pusat pelatihan mekanisasi dan juga ada pelayanan purna jual, suku cadang serta secara kontinyu melakukan pelayanan servis gratis yang tentunya bekerjasama dengan pemuda-pemuda tani daerah ini,” katanya.

Selain itu juga, katanya, dengan adanya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pertanian, tentunya dapat didukung oleh PT. Kubota Indonesia, untuk menelorkan tenaga-tenaga muda pertanian yang kedepan bekerja di mekanisasi pertanian.

Misalnya, terang bupati, dengan melakukan rekuitmen untuk dibina dan dijadikan tenaga handal, dan kembali kedesa ini untuk membuka usaha perbengkelan dan kalau perlu seku cadang yang bisa kita buat seperti bajak, roda besi, glebek dan lain-lain mampu dibuat disini. “Semua ini tentu kita lakukan secara terprogram dan berkesinambungan,” jelasnya.

Karena itulah, dia berkeyakinan, harapan bersama tersebut tentu akan berhasil. Yang penting, katanya, para petani harus tetap konsisten, serius dan berkemauan keras. Tentunya besar kemungkinan keberhasilannya, untuk itu petugas, penyuluh di Desa Petak Batuah agar lebih serius membina masyarakat, beri motivasi dan bimbingan.

Dijelaskan pula oleh bupati, pemilihan Desa Petak Batuah – Dadahup A2 sebagai pencanangan pertama Desa Pertanian Mekanisasi adalah sebagai wujud dan ucapan terima kasih dirinya selaku Bupati atas dukungan masyarakat dalam pembangunan pertanian khususnya tanaman pangan yang mampu menunjukan eksitensinya setiap tahun dalam peningkatan produksi padi, yang mana setiap tahunnya lebih 500 Ha dan 2 x tanam baru 10 % dan diusahakan dengan produktifitas diatas 3 ton/ha.

Kerjasama Kelompok Tani berhasil Kendalikan Grayak

Kuala Kapuas. Serangan Ulat grayak ulat grayak semakin menjadi-jadi seiring dengan kondisi perubahan iklim kemarau. Saat ini, tidak hanya menyerang pertanaman padi di Handil Swarga/Sejahtera saja. Tetapi menurut sumber Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kapuas, setelah menerima laporan dari petugas lapangan ternyata terjadi seluas 406,5 Ha di 4 Kecamatan yaitu Kapuas Timur 388 Ha (Anjir Serapat Baru 191 Ha, Anjir Serapat Tengah 50 Ha, Anjir Serapat Tengah 100 Ha, Anjir mambulau Timur 40 Ha dan Anjir Serapat Timur 25 Ha), Kecamatan Selat seluas 50 Ha di Desa Pulau Kupang (handil mantap dan Selat Kota), Kapuas Murung 25 Ha (Dadahup B3, B4, A7 dan A9) serta Kecamatan Mantangai seluas 3,5 Ha. Namun dengan langkah-langkah cepat dilakukan oleh Aparat Dinas Pertanian TPH, mantri tani dan seluruh PPL dibantu Gapotan dan Kelompok Tani serangan masih dapat terkendali.

Menurut Stepanus Mantri Pertanian Kecamatan Selat, sebenarnya kapasitas serangan bisa dikatakan cukup parah karena setiap rumpun sudah terdapat 10 – 15 ekor, tetapi berkat kerjasama Kelompok Tani dapat dikendalikan melalui penyemprotan dan penangkapan. Ini terus dilakukan, karena daerah pembinaan kami serangan baru diketahui pada kemaren kamis 7/5, dan pertama baru dialami selama bersawah dan masih menyerang rumput-rumput di galangan.

Senada di ucapkan Sugeng PPL Anjir Mambulau Timur, setelah wilayah kerja kami diserang mulai jumat lalu (1/5) seluas 40 Ha dengan pengendalian cepat dengan melakukan penggenangan, kimia dan penangkapan sekarang sudah terkendali dan kerusakan sangat kecil itu pun hanya daun bagian atas saja. Kami optimis 40 Ha tidak gagal panen, nanti satu minggu lagi akan dilakukan pemupukan dan pertumbuhan tanaman akan normal kembali.

Dengan besarnya luas serangan, Ir. Afiadin Husni Kepala Dinas Pertanian TPH Kabupaten Kapuas optimis, dengan langkah kerjasama Aparat di lapangan dengan Kelompok Tani di dukung oleh beberapa formulator Pestisida serangan dapat dikendalikan. Karena semua selain pengendalian dengan penggenangan, penyemprotan pestisida, pemasangan sexparamon (menangkap kupu jantan) juga gopyokan dengan penangkapan/pemungutan ulat sekaligus sanitasi, sampai sekarang dilaporkan sudah 317 botol aqua atau diperkirakan 159 kg sdh ditangkap dan 1 botol kami hargai Rp. 5 ribu. Kerusakan diperkirakan sangat kecil, inipun karena keterlambatan petani melaporkan seperti di Handil Kupang Kecamatan Selat diperkirakan 1 Ha. Ini dikarenakan petani belum pernah mengalami serangan grayak ini. Pengendalian terus kami lakukan sampai hari ini, hanya sekarang terkendala ketersediaan stock pestisida. Syukurnya kemaren dibeberapa tempat seperti di Anjir – Kapuas Timur, Dadahup hujan turun setelah hampir 1 bulan tidak hujan, ini sangat membantu mengurangi kapasitas serangan, katanya.