Kuala Kapuas. Serangan Ulat grayak ulat grayak semakin menjadi-jadi seiring dengan kondisi perubahan iklim kemarau. Saat ini, tidak hanya menyerang pertanaman padi di Handil Swarga/Sejahtera saja. Tetapi menurut sumber Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kapuas, setelah menerima laporan dari petugas lapangan ternyata terjadi seluas 406,5 Ha di 4 Kecamatan yaitu Kapuas Timur 388 Ha (Anjir Serapat Baru 191 Ha, Anjir Serapat Tengah 50 Ha, Anjir Serapat Tengah 100 Ha, Anjir mambulau Timur 40 Ha dan Anjir Serapat Timur 25 Ha), Kecamatan Selat seluas 50 Ha di Desa Pulau Kupang (handil mantap dan Selat Kota), Kapuas Murung 25 Ha (Dadahup B3, B4, A7 dan A9) serta Kecamatan Mantangai seluas 3,5 Ha. Namun dengan langkah-langkah cepat dilakukan oleh Aparat Dinas Pertanian TPH, mantri tani dan seluruh PPL dibantu Gapotan dan Kelompok Tani serangan masih dapat terkendali.
Menurut Stepanus Mantri Pertanian Kecamatan Selat, sebenarnya kapasitas serangan bisa dikatakan cukup parah karena setiap rumpun sudah terdapat 10 – 15 ekor, tetapi berkat kerjasama Kelompok Tani dapat dikendalikan melalui penyemprotan dan penangkapan. Ini terus dilakukan, karena daerah pembinaan kami serangan baru diketahui pada kemaren kamis 7/5, dan pertama baru dialami selama bersawah dan masih menyerang rumput-rumput di galangan.
Senada di ucapkan Sugeng PPL Anjir Mambulau Timur, setelah wilayah kerja kami diserang mulai jumat lalu (1/5) seluas 40 Ha dengan pengendalian cepat dengan melakukan penggenangan, kimia dan penangkapan sekarang sudah terkendali dan kerusakan sangat kecil itu pun hanya daun bagian atas saja. Kami optimis 40 Ha tidak gagal panen, nanti satu minggu lagi akan dilakukan pemupukan dan pertumbuhan tanaman akan normal kembali.
Dengan besarnya luas serangan, Ir. Afiadin Husni Kepala Dinas Pertanian TPH Kabupaten Kapuas optimis, dengan langkah kerjasama Aparat di lapangan dengan Kelompok Tani di dukung oleh beberapa formulator Pestisida serangan dapat dikendalikan. Karena semua selain pengendalian dengan penggenangan, penyemprotan pestisida, pemasangan sexparamon (menangkap kupu jantan) juga gopyokan dengan penangkapan/pemungutan ulat sekaligus sanitasi, sampai sekarang dilaporkan sudah 317 botol aqua atau diperkirakan 159 kg sdh ditangkap dan 1 botol kami hargai Rp. 5 ribu. Kerusakan diperkirakan sangat kecil, inipun karena keterlambatan petani melaporkan seperti di Handil Kupang Kecamatan Selat diperkirakan 1 Ha. Ini dikarenakan petani belum pernah mengalami serangan grayak ini. Pengendalian terus kami lakukan sampai hari ini, hanya sekarang terkendala ketersediaan stock pestisida. Syukurnya kemaren dibeberapa tempat seperti di Anjir – Kapuas Timur, Dadahup hujan turun setelah hampir 1 bulan tidak hujan, ini sangat membantu mengurangi kapasitas serangan, katanya.