KUALA KAPUAS - Puluhan hektar lahan usaha masyarakat Handil Marhanang, Desa Anjir Serapat Tengah, Kecamatan Kapuas Timur, Kabupaten Kapuas, Sabtu (5/9), hangus terbakar. Kebakaran itu juga sempat mengancam pemukiman penduduk.
Kebakaran hebat yang terjadi sekitar pukul 12.00 Wib tersebut membuat panik warga setempat. Pasalnya, selain lahan usaha mereka hangus dilalap api, rumah mereka juga terancam keganasan sijago merah.
Belum diketahui pasti penyebab kebakaran, namun ada dugaan api disebabkan dari pembakaran lahan yang tak dijaga. Kuatir rumahnya dilalap api, warga pun berupaya melakukan pemadaman dengan peralatan seadanya. Bahkan tampak pula para anak-anak ikut membantu orang tuanya untuk memadamkan api. Hanya saja, derasnya tiupan angin saat itu membuat api pun sulit untuk dipadamkan.
Hingga kebakaran berlangsung selama kurang lebih 2 jam, mobil pemadam kebakaran tak juga kunjung datang kelokasi. Barulah setelah puluhan hektar lahan usaha warga habis terbakar, satu unit mobil pemadam kebakaran milik Pemda Kapuas pun tiba dilokasi langsung memadamkan api. Justru anehnya, hingga sore hari, regu pemadam kebakaran dari Mangala Agni yang malah tak mucul dilokasi.
Ironisnya lagi, saat kebakaran terjadi, para pejabat berwenang sulit untuk dihubungi. Justru yang pertama kali berada dilokasi kebakaran saat itu, adalah Kepala Dinas Pertanian TPH Kapuas, Ir Afiadin Husni yang turut mengamankan pabrik penggilingan beras Talawang yang saat itu juga sempat terancam di lalap api. “Sudah kita amankan, sehingga api tidak sempat mengenai bangunan pabrik beras,” ujar Afiadin saat itu.
Tak berapa lama kemudian, baru datanglah Camat Kapuas Timur, Drs Ansyari, Kepala Dinas Kesatuan Bangsa Linmas dan Politik (Kebanglinmaspol) Kapuas, Drs Djumrimson, dan juga Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Pemkab Kapuas, Drs Lesmiriadi, dilokasi kebakaran.
Tak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun kebakaran tersebut menyebabkan hilangnya mata pencaharian masyarakat setempat, lantaran lahan tanaman purun untuk bahan baku kerajinan anyaman tikar dan produk kerajinan lainnya yang menjadi usaha mereka selama ini hangus terbakar.
Kebakaran lahan di Handil Marhanang, Desa Anjir Serapat Tengah, Kabupaten Kapuas ini, merupakan yang kedua kalinya, setelah pada tahun 2007 lalu, kebakaran yang sama juga melanda desa tersebut hingga menghanguskan pula puluhan hektar tanaman purun.
Kebakaran hebat yang terjadi sekitar pukul 12.00 Wib tersebut membuat panik warga setempat. Pasalnya, selain lahan usaha mereka hangus dilalap api, rumah mereka juga terancam keganasan sijago merah.
Belum diketahui pasti penyebab kebakaran, namun ada dugaan api disebabkan dari pembakaran lahan yang tak dijaga. Kuatir rumahnya dilalap api, warga pun berupaya melakukan pemadaman dengan peralatan seadanya. Bahkan tampak pula para anak-anak ikut membantu orang tuanya untuk memadamkan api. Hanya saja, derasnya tiupan angin saat itu membuat api pun sulit untuk dipadamkan.
Hingga kebakaran berlangsung selama kurang lebih 2 jam, mobil pemadam kebakaran tak juga kunjung datang kelokasi. Barulah setelah puluhan hektar lahan usaha warga habis terbakar, satu unit mobil pemadam kebakaran milik Pemda Kapuas pun tiba dilokasi langsung memadamkan api. Justru anehnya, hingga sore hari, regu pemadam kebakaran dari Mangala Agni yang malah tak mucul dilokasi.
Ironisnya lagi, saat kebakaran terjadi, para pejabat berwenang sulit untuk dihubungi. Justru yang pertama kali berada dilokasi kebakaran saat itu, adalah Kepala Dinas Pertanian TPH Kapuas, Ir Afiadin Husni yang turut mengamankan pabrik penggilingan beras Talawang yang saat itu juga sempat terancam di lalap api. “Sudah kita amankan, sehingga api tidak sempat mengenai bangunan pabrik beras,” ujar Afiadin saat itu.
Tak berapa lama kemudian, baru datanglah Camat Kapuas Timur, Drs Ansyari, Kepala Dinas Kesatuan Bangsa Linmas dan Politik (Kebanglinmaspol) Kapuas, Drs Djumrimson, dan juga Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Pemkab Kapuas, Drs Lesmiriadi, dilokasi kebakaran.
Tak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun kebakaran tersebut menyebabkan hilangnya mata pencaharian masyarakat setempat, lantaran lahan tanaman purun untuk bahan baku kerajinan anyaman tikar dan produk kerajinan lainnya yang menjadi usaha mereka selama ini hangus terbakar.
Kebakaran lahan di Handil Marhanang, Desa Anjir Serapat Tengah, Kabupaten Kapuas ini, merupakan yang kedua kalinya, setelah pada tahun 2007 lalu, kebakaran yang sama juga melanda desa tersebut hingga menghanguskan pula puluhan hektar tanaman purun.