Kamis, April 30, 2009

PEMNFATAAN LAHAN KIRI KANAN JALAN POROS UNTUK PERTANIAN

KUALA KAPUAS - Guna tindak lanjut pengelolaan lahan di poros kiri kanan sepanjang jalan Kapuas Timur. Dinas Pertanian TPH Kapuas dengan seluruh Petugas Lapangan, Penyuluh didukung Kepala Desa di 7 Desa melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang penanganan lahan diporos jalan Kecamatan Kapuas Timur dari tanggal 4 - 7 Mei 2009.


Kepala Dinas Pertanian TPH, Ir Afiadin Husni mengungkapkan, bahwa masih banyak lahan tidur atau tawung di sepanjang poros kiri kanan jalan Kapuas Timur hingga kilometer 14 yang masih berupa semak belukar. Ini kita harapkan nanti menjadi lahan produktif yang bermanfaat bagi usaha masyarakat. Pemanfaatannya akan kita sesuaikan dengan topografi dan keingin masyarakat. Untuk lahan yang sudah ada tanaman seperti kebun buah, karet yang tidak terpelihara akan dilakukan pembersihan, serta yang cocok untuk penanaman padi atau sayuran akan disesuaikan. “Kita telah melakukan indentifikasi dan inventarisasi lahan dan pemilikan melalui kerjasama Kecamatan, Kades dan PPL
Diakuinya, kepemilikan lahan disepanjang poros jalan tersebut, cukup banyak dimiliki oleh warga yang bukan tinggal di Desa Kecamatan Kapuas Timur. Lahan itu, sebagain besar milik warga yang tinggal Kapuas, Palangka Raya, bahkan Banjarmasin.

Akan tetapi, kata Afiadin, untuk pemanfaatannya, nanti pihaknya kita serahkan kepada Kecamatan, kepala desa akan melakukan kontak dengan pemilik lahan guna menyampaikan tentang rencana kita untuk menanami lahahn tidur disepanjang jalan dengan tanaman pangan dan holtikultura.

“Apabila mereka tidak membersihkan dan tidak mengelola lahannya, maka akan kita coba disarankan untuk pinjamkan kepada masyarakat yang mau mengerjakannya, agar lahan tersebut tidak menjadi lahan tidur. Kegiatan ini dilakukan secara terprogram secara berkelanjutan, untuk tahun 2009 dilakukan 100 m dari poros jalan. Untuk tahun berikutnya akan kita lanjutkan lagi 100 meter kedalam, demikian seterusnya setiap tahun, lanjutnya.

“Hal itu juga sebagai salah satu mendukung visi dan misi Bupati Kapuas yang tentunya focus dengan program pertanian, salah satunya seperti pemanfaatan lahan kanan kiri jalan anjir Kapuas Timur,” kata Afiadin Husni. Rencana pemanfaatan poros kiri kanan jalan ini kita lakukan juga di Kecamatan Basarang dan Mantangai daerah Lamunti, lanjutnya.

Rabu, April 29, 2009

PENYULUH SELAKU MITRA PETANI PERLU DITINGKATKAN

KUALA KAPUAS - Penyuluh pertanian sebagai mitra petani perlu ditingkatkan, baik terhadap pendidikan, pengetahuan, ketrampilan dan potensi diri (capacity building). Demikian pula terhadap, kinerja, tugas dan fungsinya dalam mengelola pembangunan pertanian, sehingga terhadap tujuan dan sasaran pembangunan pertanian dapat tercapai, berdaya saing, berkelanjutan dan sinergis.

Pembinaan dan penempatan penyuluh pertanian hendaknya memperhatikan kebutuhan nyata di lapangan yang disesuaikan dengan kemampuan potensi diri, tingkat social-ekonomi, dukungan keluarga dan masyarakat.

“Sehingga pelaksanaan tugas rutin maupun tugas lainnya dapat berjalan dengan lancer,” ujar Kadis Pertanian TPH Kapuas, Ir Afiadin Husni, membeberkan rumusan hasil rapat kerja yang dilaksanakan oleh pihaknya kemarin di aula Kantor Pemkab Kapuas.

Dikatakannya, lahan-lahan potensial di wilayah kerja masing-masing penyuluh, BPP, dan Mantri Tani juga perlu dilakukan inventarisasi, identifikasi dan analisa kelayakan mengenai ketersediaan luas lahan yang layak, sesuai untuk pengembangan komoditas pertanian.

Adapun usulan perencanaan pembangunan pertanian harus menyertakan hasil analisa kebutuhan riil agroinput yang diharapkan sesuai data luasan lahan, jumlah petani, kesesuaian lahan, teknologi dan sumberdaya yang ada diwilayah binaan penyuluh, koordinator BPP, coordinator BBU dan Mantri Tani.

“Data tersebut merupakan hasil musyawarah, kajian riset dan ataupun literatur dan referensi ilmiah tentang standar kebutuhan pertanian, dan atau standar operating procedure (SOP),” terang Afiadin.

Sedangkan untuk asset berupa data, barang/bahan dan sarana prasarana maupun bangunan gedung/balai pengadaan dari pemerintah dan atau donator yang ada di wilayah BPP, Penyuluh, Mantri Tani, katanya lagi, akan menjadi tanggungjawab masing-masing pengguna, pemakai, maupun peminjam terhadap pemeliharaan, perawatan, dan kehilangan. Aset tersebut akan dilaporkan secara rutin.

Terkait dengan data statistik pertanian dan data lain yang relevan dan dibutuhkan akan dilaporkan secara rutin ke Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura berdasarkan kondisi/fakta actual maupun realisasi riil tanpa direkayasa maupun dimanipulasi dan disampaikan sebagai bahan perencanaan pembangunan dan pedoman, referensi data.

“Metode pencarian data dan informasi pertanian tenmtunya akan menggunakan model PRA/RRA,” jelas Afiadin Husni.

Rabu, April 22, 2009

BUPATI KAPUAS MINTA PRODUKTIFITAS PADI DITINGKATKAN

KUALA KAPUAS - Bupati H M Mawardi mengaku bangga melihat capaian hasil produksi padi sebesar 275.621 ton atau terjadi kenaikan sebesar 7 persen dibanding tahun 2007 lalu hingga menjadikan Kapuas sebagai penyumbang produksi sebesar 52 persen dari produksi padi Kalimantan Tengah.

“Ini cukup membanggakan bagi saya dimana produksi padi seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Tengah tahun 2008 ini mengalami penurunan, tetapi Kabupaten Kapuas tetap mempertahankan eksistensinya terhadap peningkatan produksi padi,” aku Mawardi saat membuka Raker Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kapuas di aula rapat Kantor Pemkab Kapuas, Selasa (21/4).

Dengan capaian produksi tersebut, katanya, jangan menjadikan cepat puas dan terlalu berbangga, yang dapat mengakibatkan lengah. Dan perlu review kembali, kata bupati, dirinya menargetkan tahun 2008 Kapuas mampu meningkatkan produksi menjadi 285.000 ton. “Jadi boleh saya katakan kinerja kita baru 96,71persen saja,” katanya.

Menurutnya, perlu kiranya dievaluasi kembali hambatan dan permasalahan yang dihadapi dalam peningkatan produksi dan produktifitas padi juga komoditi lain dalam mencapai target yang ditetapkan, sehingga apa saja langkah konkrit yang perlu dilakukan kedepan.

Selanjutnya, terhadap rendahnya produktivitas padi 2,74 ton/ha, merupakan tantangan saat ini maupun ke depan yang harus bahkan mendesak untuk dibahas dan dirumuskan secara menyeluruh dan melibatkan pihak-pihak terkait sebagai pemegang kendali (stakeholders).

Bupati memandang penting hal itu untuk ditindak lanjuti baik dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan /pengendalian peningkatan produksi maupun ketahanan pangan, karena terkait dengan target sasaran produksi padi 300.000 ton (tahun 2009) dan 350.000 ton (tahun 2010) nantinya.

“Sesungguhnya kita masih mampu meningkatkan produktivitas padi di atas capaian tersebut, mengingat hasil sampling dari ubinan panen raya di beberapa lokasi bahkan telah mencapai 3,5-3,7 ton/ha. Jika rata-rata produktivitas padi mencapai 3,0 ton/ha maka target sasaran produksi kita akan optimis dapat tercapai,” ungkap bupati.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian TPH Kapuas, Ir Afiadin Husni mengatakan, raker tersebut diharapkan kedepan menjadi agenda tahunan Dinas Pertanian TPH Kabupaten Kapuas. Adapun maksudnya, guna menyusun kerangka acuan rumusan dan penetapan langkah-langkah strategis, arahan kebijaksanaan terhadap program kerja 2009 sekaligus mengevaluasi capaian kinerja pembangunan pertanian 2008.

Adapun tujuan umumnya, diharapkan menjadi bahan masukan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan pembangunan pertanian. Sedangkan tujuan khususnya, dipahaminya strategis dan kebijakan pembangunan pertanian yang relevan, aplikatif representative, dan komprehensif oleh pemangku jabatan, pengambil keputusan dan penentu kebijakan maupun stakeholders.

Selasa, April 21, 2009

HARI INI RAKER DINAS PERTANIAN TPH DIBUKA BUPATI KAPUAS

KUALA KAPUAS - Hari ini, Rapat Kerja (Raker) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kapuas di buka, bertempat di aula rapat Kantor Pemkab Kapuas. Raker tersebut, merupakan pertama kali dilaksanakan dengan melibatkan seluruh petugas lapangan, seperti Penyuluh Pertanian, Mantri Tani, Koordinator BPP, Kepala Balai Benih serta pihak pengendali tugas sebagai peserta.

Raker tersebut juga diharapkan kedepan menjadi agenda tahunan Dinas Pertanian TPH Kabupaten Kapuas. Adapun maksudnya, guna menyusun kerangka acuan rumusan dan penetapan langkah-langkah strategis, arahan kebijaksanaan terhadap program kerja 2009 sekaligus mengevaluasi capaian kinerja pembangunan pertanian 2008.

Adapun tujuan umumnya, diharapkan menjadi bahan masukan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan pembangunan pertanian. Sedangkan tujuan khususnya, dipahaminya strategis dan kebijakan pembangunan pertanian yang relevan, aplikatif representative, dan komprehensif oleh pemangku jabatan, pengambil keputusan dan penentu kebijakan maupun stakeholders.

Tersedianya data statistik pertanian dan data basis yang shahih atau valid sesuai dengan realitas, kondisi faktual, up to date (terkini-red) tentang potensi, produksi, sumberdaya maupun teknologi eksisting pertanian. Tersedianya hasil analisa data capaian kinerja pembangunan pertanian 2008, sebagai bahan dan indikator (parameter) untuk menyusun perencanaan pembangunan pertanian ke depan.

Tersedianya hasil rumusan dan penetapan sasaran pembangunan pertanian (2009-2013) Dinamis dan sinergisnya kinerja penyuluh pertanian sebagai mitra petani, pemerintah dalam melaksanakan fungsi, tugas dan tanggungjawab.

Berfungsinya kelembagaan pertanian sebagai wadah urun rembug dan penggalian informasi pertanian. Terlaksananya kegiatan SL-PTT Padi melalui penguatan modal, POKTAN, dan stimulan agroinput, serta tersedianya data basis dan peta perwilayahan komoditas pertanian, peta desa mekanisasi dan ALSINTAN, peta pengembangan lahan.

Rapat Kerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kapuas tersebut, rencananya akan digelar dari tanggal 21 hingga 25 April 2009, yang tentunya akan di buka langsung oleh Bupati H M Mawardi.