Minggu, Februari 28, 2010

Kawasan Eks PLG Lamunti Memiliki Potensi Pengembangan Hortikultura.

KUALA KAPUAS - Bangkitnya pertanian di kawasan eks PLG tentu menjadi bukti bahwa kawasan yang dulu dikatakan gagal, ternyata penuh dengan potensi dan peluang dibidang pertanian.  Tidak hanya padi dan palawija, tetapi hortikultura seperti cabe, bawang prei, terong, serta sayuran lainnya, juga nenas dan semangka.  Terbukti pada saat kunjungan lapangan  Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Kapuas, Ir Afiadin Husni bersama staf minggu (28/02/2009) dilahan Kelompok Tani Subur Makmur II, Desa Warga Mulya-B1, Kecamatan Mantangai.berhasil mengembangkan tanaman buah semangka. 
Tercatat dikawasan 3 ha yang dimiliki Hairullah selaku Ketua Kelompok Tani, tidak hanya semangka tetapi juga tanaman lombok, terong dan bawang prei.  Saat panen pertama lebih 30 ton buah semangka yang telah berhasil dijual, dan lebih dari 2 ton cabe telah dipasarkan. ucapnya. 

Keberhasilan ini, tentunya membuat Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Kapuas, Ir Afiadin Husni, merasa bangga atas hasil yang dicapai oleh petani, khususnya Kelompok Tani Subur Makmur II.

Dia pun menginginkan, agar kelompok tani Subur Makmur II dapat terus mengembangkan tanaman semangka tersebut. “Kalau bisa jangan putus, terus kembangkan lagi, dan kedepan perlu diperluas lagi dengan pengembangan jenis sayuran lain atau buah-buahan lain seperti melon.” harapnya.

Pemasaran hasil sudah tidak masalah, karena sudah ada pedagang yang menampung.  Masalah harga semangka, diakui saat ini masih sangat rendah, dikarenakan saat ini ber
samaan dengan musim buah lainnya” kata Suhaili.

Satu kilonya, katanya, buah semangka tanpa biji dijual dengan harga Rp 2.500,-. Sedangkan yang berbiji dijual perkilonya Rp. 1.500,-. Namun harga jual cabe mencapai Rp. 19.000,-/kg” kata Suhaili diamani Ketua Kelompok Tani Subur Makmur II, Hairulah.

Jumat, Februari 26, 2010

Produktifitas Padi Meningkat diikuti Kenaikan Harga Gabah.


KUALA KAPUAS - Pemanfaatan lahan terlantar kanan kiri jalan poros, menuai  lahan keberhasilan yang cukup menggembirakan.  Terbukti dengan upaya optimalisasi lahan untuk peningkatan Indeks Pertanaman Padi melalui pola sawit dupa yang dilaksanakan Kelompok Tani Jujur Selamat Desa Sungai Tatas Kecamatan Pulau Petak. Pada saat panen varietas Inpara 4 yang dilakukan oleh Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Kapuas, Ir Afiadin Husni Kamis (25/2/2010) pagi, mampu mencapai produktifitas 5,57 ton/Ha GKG.

Yang mana berdasarkan ubinan Badan Pusat Statistik (BPS) Kapuas terhadap hasil panen padi sawah ilahan pasang surutdtersebut, yakni mampu mencapai 6,48 ton perhektar untuk Gabah Kering Panen (GKP). “Hasil panen ini tentunya sangat memuaskan kita, dan kedepan tentu akan mampu mengangkat produktifitas padi di Kabupaten Kapuas dan Kalimantan Tengah” ujar Afiadin Husni dilokasi panen. 

Ini, katanya, adalah bukti kerja masyarakat dalam mendukung gerakan pemanfaatan lahan kiri kanan jalan yang mana mau menanam dua kali tanam dengan penggunaan padi varietas unggul, dan hasilnya pun, kata Afiadin, juga sangat menjanjikan. Hanya saja, hambatan-hambatan yang sementara ini dihadapi petani dalam menanam padi unggul 2 x tanam hanya terbentur masalah air yang belum sepenuhnya dapat dikelola dengan baik. Karena pada MT. Asep, kondisi air masih dalam pada saat mau tanam, dan apabila menggerser waktu pada bulan Mei atau Juni terkendala kekeringan, hingga pola sawit dupa yang masih tepat dilaksanakan, yaitu pula tanam padi unggul (MT. Okmar dan Padi lokal pada MT. Asep).  Kondisi ini menjadi perhatian kita, kedepan selain perbaikan galangan juga pembenahan saluran yang akan dicobakan. 

Harga gabah untuk membaik, bahkan saat ini masih bertahan Rp. 33 rb/blek bahkan cendrung meningkat.  Ini akan berdampak terhadap meningkatnya animo petani untuk menanam varietas unggul pada MT. Okmar nanti.  “Jadi jika tahun ini mereka (petani-red) membuka lahan Geber MLT itu 100 meter sisi kanan kiri jalan, maka tahun depan kembali diperluas lagi jadi 100 meter kebelakang, dan petani sudah siap” terang Afiadin.
 

"Tahun 2013, kita optimis 500.ooo ton mampu kita capai."  Di jelaskan Afiadin juga, bahwa tahun 2009 produksi Kapuas sudah mencapai 306 ribu lebih atau melampaui sasaran kita yaoitu 300 ribu ton.  Namun realisasi produktivitas padi Kabupaten Kapuas di Kalteng pada tahun 2009 walau terbilang cukup tinggi dibanding Kabupaten lain, yakni sebesar 2,97 ton perhektar, sedangkan realisasi Kalteng sebesar 2,699 ton perhektar. Namun realisasi produktivitas padi secara nasional adalah sebesar 4,5 ton perhektar. “Berarti kita masih bisa mengejar target realisasi produktivitas padi nasional tersebut, ini terbukti dengan hasil panen lahan sawah sudah diatas 5,5 ton/Ha dan kemaren saat panen padi gogo di Lahan Kelompok Tani Putra Maju - Desa Palimngkau Sejahtera Kecamatan Kapuas Murung mampu mnencapai 3,2 ton/Ha” imbuhnya. 

“Kami juga menargetkan pada 2010 ini minimal produktivitas padi kita mampu mencapai 3,5 ton. Jadi kita memang harus punya target kedepan, apalagi adanya dukungan masyarakat petani dengan menanam varietas-varietas unggul,” pungkasnya.

Sabtu, Februari 20, 2010

Hasil Panen Padi Gogo di Desa Palingkau Sejahtera sangat menggembirakan


Kuala Kapuas. Dalam upaya memotivasi peningkatan produksi tahun 2010, Kepala Dinas Pertanian TPH Ir. Afiadin Husni , melakukan panen padi gogo di lokasi Kelompok Tani Putra Maju Desa Palingkau Sejahtera Kecamatan Kapuas Murung, sabtu (20/2). Pada hamparan 60 hektar padi gogo varietas buyung, Kadis Pertanian bersama Camat Kapuas Murung yang baru 2 minggu bertugas Ansyari didampingi Unsur Trika Kecamatan.

Kadis Pertanian TPH, menyampaikan rasa bangga dan ucapan terima kasih atas dukungan dan peran masyarakat dalam upaya mendukung peningkatan produksi dan pemanfaatan lahan tidur menjadi lahan yang produktif terutama juga pemanfaatan lahan terlantar kiri kanan jalan seperti pada lokasi ini. Inilah wujud peran masyarakat Kapuas juga dalam mendukung Geber MLT yang telah dicanangkan Gubernur Kalteng dan Bupati Kapuas pada bulan Agustus 2009 yang lalu.

Kadis Pertanian TPH, pada kesempatan itu menyampaikan beberapa langkah strategis yang yang menjadi prioritas program dalam upaya pencapaian produksi padi 500 ribu ton tahun 2013, yaitu melalui optimalisasi pemanfaatan lahan untuk peningkatan perluasan areal tanam dari lahan yang 1 x tanam menjadi 2 x tanam dan upaya pemanfataan lahan terlantar prioritas kanan kiri jalan poros serta upaya peningkatan produktifitas padi baik di lahan sawah maupun lahan kering. Diakui produktifitas padi Kapuas masih sangat rendah yaitu padi sawah masih rata2 3,2 ton dan padi ladang 2,2 ton. Produktifitas ini tentu masih sangat berpeluang untuk ditingkat, kita ingin produktifitas padi kedepan dapat ditingkatkan 3,5 ton/ha dan 2013 kita optimis mampu mencapai rata2 4 ton/ha, dan untuk padi ladang 2,5 ton/ha dan 2013 mampu mencapai 2,8 ton/ha. Terkait hal tersebut tentu peran kelompoktani sangat diharapkan, disamping peran stake holder lainnya terutama distributor pupuk dan atau kios kios saprodi dalam kelancaran distribusinya sesuai prinsip 6 tepat.

Pemerintah daerah dalam ini tentu tidak akan selalu memberikan dorongan secara optimal. Pemkab akan memberikan reward terhadap keberhasilan Kelompok tani antara lain melalui pencapaian produktifitas rata-rata 4,5 ton/ha dalam satu kelompok tani akan diberikan 1 unit hand traktor, dan kelompok tani yang secara swadaya mendukung program pemanfaatan lahan terlantar kanan kiri jalan poros akan diberikan hadiah hand traktor untuk kelompoknya. Disamping PPL lapangan yang berhasil dalam membina kelompok tani.

Kepada seluruh PPL dilapangan, agar lebih jeli melihat permasalahan di lapangan sesuai tahapan kegiatan petani atau kelompok tani. Misalnya pada saat panen seperti saat ini, apakah petani kita mengalami kesulitan dalam pasca panen misal keterbatasan dan atau ketidak ketersediaan perontok padi. Tentu masalah ini segera koordinasikan ke Dinas untuk penanganannya. karen harus disadari petani kita sangat keterbatasan dalam akses informasi, peran ini yang harus disikapi PPL dilapangan. Demikian halnya kedepan masalah pemasaran, budidaya dan lain-lain" ucap Kadistantura.


Pada kesempatan itu, Kadis Pertanian TPH menyampaikan amanat Bupati Kapuas, terhadap keberhasilan Kelompoktani Putra Maju ini pantas untuk mendapat penghargaan dan diberikan 1 unit hand traktor atas dukungannya memanfaatkan lahan tidur menjadi lahan produktif. Tentu dengan adanya reward nanti memacu lagi untuk mempertahankan bahkan memperluas areal pertanamannya.

Dari hasil 3 sampel ubinan yang dilakukan Petugas Badan Pusat Statistik Kapuas, diperoleh rata-rata hasil ubinan 2,38 kg sehingga produktifitas padi gogo varietas buyung yang baru dipanen bila dikonversikan dalam hektar mencapai 3,2 ton/ha.

Pada akhir acara sebagai ucapan terima kasih kepada Kelompok Tani Putra Maju, diserahkan 2 unit hand sprayer sebagai aset kelompok tani.



Minggu, Februari 14, 2010

Mewaspadai Harga Beras Dunia Yang Mulai Merangkak Naik

Dalam laporan yang dikeluarkan FAO yang termuat dalam “FAO Rice Price Update” untuk bulan Januari 2010 terungkap bahwa berdasarkan indeks harga beras fao, menunjukkan bahwa harga beras dunia secara rata-rata untuk tahun 2009 mengalami penurunan sekitar 14,2 % dibandingkan dengan kurun waktu tahun 2008. Penurunan tertinggi dialami beras jenis Indica kualitas rendah yang mencapai penurunan sekitar 31,8 % pada kurun waktu yang sama, sementara untuk jenis beras Japonica justru sedikit mengalami kenaikan di tahun 2009 ini sebesar 8,2 %.

Walaupun demikian, jika diperhatikan secara lebih rinci dengan mendasarkan kepada harga beras bulanan khususnya dengan membandingkan antara harga beras bulan Desember dibandingkan dengan bulan Nopember tahun 2009, menunjukkan bahwa harga beras dunia mengalami peningkatan bahkan beberapa jenis beras harganya juga lebih tinggi dibandingkan dengan harga pada bulan Desember tahun 2008, sebagaimana ditunjukkan untuk semua jenis beras dari Thailand dan Vietnam. Sebagai contoh harga beras Vietnam 25 % mengalami kenaikan tertingi yang mencapai 51 % lebih dibandingkan dengan harga bulan Desember tahun 2008, sementara untuk jenis beras Thai A Super kenaikannya mencapai 27 % lebih. Hanya beras jenis US California Medium Grain dan Basmati Pakistan yang harganya lebih rendah dibandingkan dengan harga pada bulan yang sama tahun 2008.

Mencermati data ini maka perlu kiranya instansi terkait mengantisipasi kecenderung peningkatan harga beras dunia ini, khususnya dalam kajian terhadap kebijakan impor dan ekspor beras, sehingga harga beras dalam negeri tetap terjaga pada level yang rasional.

Dengan harga minyak dunia yang sekarang berkisar pada harga 70 – 80 US $/barrel, adanya perubahan iklim global, dan bencana alam yang akhir-akhir ini frekuensinya cenderung meningkat, maka bukan tidak mungkin harga beras dunia semakin mahal.

Sumber Berita:

Sekretariat Jenderal

Erizal Sodikin, Atase Pertanian KBRI Roma

Jumat, Februari 12, 2010

Harga Gabah Melonjak Naik


Kuala Kapuas. Keberhasilan petani dalam peningkatan produksi padi melalui penggunaan varietas unggul MT. Okmar 2009/2010 memberikan hasil yang menggembirakan, karena selain produktifitas yg cukup tinggi rata2 diatas 3 ton/ha, harga jual melonjak naik. Dibeberapa tempat seperti Dadahup dan beberapa lokasi pertanaman padi VUB lainnya harga gabah melonjak hingga 32 rb /blek ditingkat petani,dibanding tahun 2009 pada saat panen mencapai 23 rb dan tertinggi 25 rb. Dan kalau dilihat HPP Harga jual petani diatas HPP ditetapkan Pemerintah yaitu sebesar Rp. 2700/kg GKG dengan kadar air minimal 14 %, sedang gabah yang dijual petani kadar air diatas 18 %
Harga ini pun terus bersaing dilapangan, diperkirakan puncak maksimal mencapai 33 rb,

Berdasarkan laporan dari PPL dilapangan, panen padi VUB baru mencapai 20 %, puncak panen diperkirakan pada minggu IV Pebruari dan awal Maret.
Dari laporan petugas, Luas tanam padi VUB MT. Okmar 2009/2010 ini mencapai 19 rb Ha lebih atau berkisar 71 % dari luas tanam MT. Okmar yang mencapai 27 rb ha lbh.

Meningkatnya nilai jual ini tentu akan memberikan dampak positif pada peningkatan produksi dan serta peningkatan luas tanam serta meningkatnya penggunanaan padi varietas unggul terutama MT. okmar 2010/2011 kedepan. Sebagian kelompok tani pertama ragu akan keberhasilan pertanaman MT okmar, karena keengganan petani untuk menanam padi pada MT ini. Berkat motivasi PPL dilapangan terjadi peningkatan luas tanam yang cukup tinggi berkisar 3.000 Ha dibanding tahun lalu. Dan saya yakin tahun depan lebih meningkat lagi melihat keberhasilan ini. Dan kita akan mengoptimalkan pengaman produksi terutama masalah OPT seperti tikus dan burung pipit yang jadi kendala saat ini.

Kami berharap harga ini mampu bertahan hingga panen raya nanti, sehingga nanti memotivasi Kelompok Tani untuk meningkatkan produktifitas. Untuk menjaga stabilitas harga, Dinas Pertanian TPH Kapuas didukung oleh Kelompok Usaha Bersama dibeberapa kecamatan, melakukan pembelian gabah dengan harga yang bersaing dengan pedagang luar daerah. Kita ingin nilai tambah produk tetap dirasakan oleh masyarakat daerah ini. Karena dengan gabah bertahan dan dikelola di daerah ini akan mampu mendorong peningkatan ekonomi masyarakat di pedesaan.

Senin, Februari 08, 2010

Traktor bantuan Mentan di uji cobakan


KUALA KAPUAS - Upaya percepatan peningkatan produksi padi di Kabupaten Kapuas, mendapat respon Pemerintah Pusat melalui Departemen Pertanian RI atas nama Menteri Pertanian telah memberikan bantuan 5 unit traktor. Ini juga sebagai bentuk penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten Kapuas dalam upaya merealisasikan pembangunan pertanian melalui mekanisasi.

Bantuan 5 unit traktor roda empat tipe A 520 Agrindo dengan bobot 2 ton tersebut diberikan untuk Pemerintah Kabupaten Kapuas melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura. "Kita tentunya sangat berterimakasih sekali atas bantuan ini, dan tentunya traktor ini kedepan akan kita kelola sesuai dengan skala usaha,” ujar Kadis Pertanian TPH Kapuas, Ir Afiadin Husni.

Bantuan traktor ini juga, katanya, tentunya akan dimanfaatkannya secara optimal sesuai dengan spesikasi lahan. Untuk itulah perlu dilakukannya tes drive ke berbagai tipelogi lahan, agar penggunaan traktor tersebut dapat optimal dan lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam rangka mendukung peningkatan produksi pangan atau beras, juga upaya Kabupaten Kapuas kedepan menuju era mekanisasi pertanian.

Lanjut Afiadin, pihaknya nantinya juga akan membentuk usaha pelayanan jasa alsintan dengan cara memanfaatkan para pemuda-pemuda tani dan upaya menciptakan lapangan pekerjaan baru dipedesaan. “Yang jelas kita ingin Kapuas ini kedepan bisa merealisasikan pertanian kearah modernisasi dengan penggunaan alat mesin pertanian. Sehingga kita harapkan dalam upaya peningkatan produksi padi kita sebanyak 500 ribu ton tahun 2013 bisa terealisasi,” jelas Afiadin Husni.

Jelasnya juga, bahwa untuk membangun pertanian mekanisasi tidak hanya dengan adanya peralatan mesin pertanian seperti traktor, handtraktor dan lain-lain. Tetapi kami sekarang dalam tahap berbenah kearah itu, yaitu dengan menyiapkan bengkel, tenaga terampil yang akan kita magangkan untuk bisa memperbaiki dan membuat beberapa implemen seperti roda besi, bajak, dan garu. Selain itu juga kita mulai menginventarisir lahan dan membenahi lahan beserta jalan usahataninya, sehingga mekanisasi pertanian bisa optimal. Disamping menyiapkan tehnologi pertanian serta institusi penunjang lainnya.

Sementara itu, berdasarkan pengujian traktor atau tes drive yang dilakukan pada lahan tipe D atau lahan kering di Desa Lamunti B II. Menurut Kasi Mekanisasi Dinas Pertanian TPH Kapuas, Putra Ardana Irianto, hasil tes drive dilahan kering hasilnya cukup memuaskan. Pada lahan yang diuji coba untuk 1 ha mampu diolah dengan waktu 3 jam, ini tentu akan membantu kita upaya percepatan pengolahan tanah.

Sedangkan pengujian dilahan basah, katanya, kemarin itu memang belum dilakukan lantaran tak tersedianya lahan basah, karena lahan basah saat ini telah dipersiapkan untuk tanaman padi local. Karena itu, pengujian dilahan basah akan dilakukan usai panen nanti.

“Tes drive dilahan basah kemungkinan bisa kita lakukan usai panen VUB MT okmar ini, karena kalau sekarang lahannya sudah diolah dan ditanam padi local,” jelas Putra Ardana Irianto.