KUALA KAPUAS - Bupati H M Mawardi menginginkan setiap Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) setiap tahun punya kelompok-kelompok unggulan di wilayah kerjanya, sehingga kalau jumlah PPL dilapangan ada 136 orang, berarti 136 Kelompok Tani yang maju setiap tahun.
“Saya yakin seluruh PPL punya etos kerja yang tinggi, tetapi masih ada saja yang mempunyai keengganan untuk berbuat atau tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Ini tidak boleh terjadi. Lakukan apa yang meski kita lakukan sesuai tupoksi,” pinta Mawardi kemarin.
Dikatakannya, programa penyuluhan merupakan acuan kerja PPL dilapangan, sehingga programa harus disusun disesuaikan dengan kateristik, potensi, sumberdaya dan sosial budaya masyarakat. Selain itu program kerja PPL merupakan rencana kerja tahunan, bagi PPL yang memuat semua rencana kegiatan yang akan dilaksanakannya, baik menyakut pembinaan, laku, sasaran/target luas tanam, panen, produksi dan produktifitas berbagai komoditi yang dikembangkan diwilayahnya.
Bupati juga menginginkan, peningkatan pembinaan dan pemberdayaan Gapoktan dan Kelompok tani, karena dia menganggap ekonomi kerakyatan itu berkembang dari tingkat desa, dan di desa didominasi petani, dengan keberhasilan pertanian tentu akan mengangkat percepatan ekonomi pedesaan untuk mendorong sektor lain.
“Saya ingin permasalahan kelangkaan pupuk juga tidak terjadi lagi, dan jika masih agar segera diatasi secara sungguh-sungguh. Juga dilakukan pengembangan pertanian di jalan poros kiri kanan dan lahan/terlantar. Pemasyarakatan penggunaan pupuk organic, perbaikan sistem pemasaran dan pengolahan hasil pertanian serta pengembangan agribisnis perberasan,” katanya.
Kepada dinas instansi, bupati menginginkan agar memiliki program-program unggulan yang harus konsisten dan berkesinambungan dilakukan dan terprogram setiap tahun. Terhadap Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, bupati minta agar membuat percontohan desa-desa mekanisasi dan setiap tahun dibangun 2 Desa. Tahun 2009 ini, seperti direncanakan salah satunya di Desa Petak Batuah Dadahup A2.
“Jadi dalam membangun desa mekanisasi ini kita tidak hanya fokus terhadap alat pengolahan tanah saja seperti hand traktor, tetapi secara menyeluruh kita pikirkan dari lahan, infrastruktur hingga peralatan panen dan pasca panen, serta hal lain yang mendukung kegiatan mekanisasi itu sendiri dimana ada bengkel alsinnya, SDM-nya hingga nanti depo BBM,” katanya.
“Saya yakin seluruh PPL punya etos kerja yang tinggi, tetapi masih ada saja yang mempunyai keengganan untuk berbuat atau tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Ini tidak boleh terjadi. Lakukan apa yang meski kita lakukan sesuai tupoksi,” pinta Mawardi kemarin.
Dikatakannya, programa penyuluhan merupakan acuan kerja PPL dilapangan, sehingga programa harus disusun disesuaikan dengan kateristik, potensi, sumberdaya dan sosial budaya masyarakat. Selain itu program kerja PPL merupakan rencana kerja tahunan, bagi PPL yang memuat semua rencana kegiatan yang akan dilaksanakannya, baik menyakut pembinaan, laku, sasaran/target luas tanam, panen, produksi dan produktifitas berbagai komoditi yang dikembangkan diwilayahnya.
Bupati juga menginginkan, peningkatan pembinaan dan pemberdayaan Gapoktan dan Kelompok tani, karena dia menganggap ekonomi kerakyatan itu berkembang dari tingkat desa, dan di desa didominasi petani, dengan keberhasilan pertanian tentu akan mengangkat percepatan ekonomi pedesaan untuk mendorong sektor lain.
“Saya ingin permasalahan kelangkaan pupuk juga tidak terjadi lagi, dan jika masih agar segera diatasi secara sungguh-sungguh. Juga dilakukan pengembangan pertanian di jalan poros kiri kanan dan lahan/terlantar. Pemasyarakatan penggunaan pupuk organic, perbaikan sistem pemasaran dan pengolahan hasil pertanian serta pengembangan agribisnis perberasan,” katanya.
Kepada dinas instansi, bupati menginginkan agar memiliki program-program unggulan yang harus konsisten dan berkesinambungan dilakukan dan terprogram setiap tahun. Terhadap Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, bupati minta agar membuat percontohan desa-desa mekanisasi dan setiap tahun dibangun 2 Desa. Tahun 2009 ini, seperti direncanakan salah satunya di Desa Petak Batuah Dadahup A2.
“Jadi dalam membangun desa mekanisasi ini kita tidak hanya fokus terhadap alat pengolahan tanah saja seperti hand traktor, tetapi secara menyeluruh kita pikirkan dari lahan, infrastruktur hingga peralatan panen dan pasca panen, serta hal lain yang mendukung kegiatan mekanisasi itu sendiri dimana ada bengkel alsinnya, SDM-nya hingga nanti depo BBM,” katanya.