Sabtu, Juli 18, 2009

SENTRA JERUK BARU DI DESA SAKA BATUR

KUALA KAPUAS - Bupati Kapuas H M Mawardi menginginkan agar petani di Desa Saka Batur, Kecamatan Kapuas Hilir, Kabupaten Kapuas, kiranya dapat benar-benar mengembangkan tanaman buah limau, agar Desa Saka Batur nantinya menjadi sentra tanaman Jeruk di Kabupaten Kapuas. Demkian disampaikannya saat meninjau Pertanaman Jeruk seluas 65 Ha di Desa tersebut, Jumat (17/7).

“Saya mau agar ini benar-benar dikembangkan, agar kedepan desa Saka Batur dikenal dengan sentra tanaman Jeruk,” pinta H M Mawardi

Kedatangan bupati yang juga sekaligus kegiatan safari Jumat di Desa Saka Batur pagi itu, selain melihat kebun limau, juga sekaligus menggelar tatap muka dengan warga masyarakat dan kelompok tani yang juga dihadiri kades setempat dan Camat Kapuas Hilir, Dra Hartini.

Bupati H M Mawardi yang kala itu didampingi Plh Sekda Kapuas, Drs Johansyah dan Kepala Dinas Pertanian TPH kapuas dan beberapa kepala dinas terkait lainnya. Dalam sambutannya mengatakan, bahwa dia merasa bangga bisa datang untuk yang kedua kalinya ke Desa Saka Batur yang merupakan banyak masyarakat petani, sehingga dia ingin Desa Saka batur terus di dorong agar dapat menjadi maju.

Selain bertani, kata bupati, masyarakat kiranya perlu juga mengembangkan ternak, seperti sapi. Karena, supaya kotoran sapi itu dapat diolah pupuk organic dan hasilnya tentunya sangat baik, karena tidak mengandung zat kimia. “Kalau pupuk urea mengandung kimia, beda dengan pupuk organic yang tidak mengandung kimia karena dari kotoran ternak,” katanya.

Dalam kesempatan itu, bupati juga mengaharapkan Dinas Pertanian dan Dinas Peternakan kiranya ada kesatuan, karena di Desa Saka Batur terdapat Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). “Coba agar gapoktan dapat mempunyai sapi. Bagaimana cara mengolah kotorannya menjadi pupuk, nanti Dinas Pertanian yang akan memberi tahukan caranya serta membantu alat-alat pengelohannya,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Bersatu, Desa Saka Batur, H Rani mengatakan, luas areal tanaman limau di desanya itu kurang lebih 65 hektar, terdiri dari 10 hektar tanaman swadaya dan selebihnya bantuan dari pemerintah daerah yang dimulai dari tahun 2005 lalu.

H Rani mengaku, bahwa selama ini pihaknya tidak mengalami kesulitan dalam hal bertanam limau. Hanya saja, katanya, yang perlu dipikirkan adalah bagaimana cara memasarkannya, karena selama ini hanya dipasarkan di daerah local saja.

“Kalau bisa sih dipasarkan hingga keluar daerah, karena percuma saja tanam banyak-banyak kalau tidak bisa dipasarkan, oleh sebab itu kami berharap sekali pemerintah dapat membantu dalam hal kendala pemasaran hasil tanaman Jeruk kami, terutama infra struktur Jalan menuju Desa” harap H Rani.

Usai mengunjungi Desa Saka Batur, Bupati H M Mawardi bersama rombongan langsung menuju ke Desa Bakungin, Kecamatan Kapuas Hilir, untuk bertatap muka dengan warga masyarakat di sana, sekaligus menyerahkan bantuan kepada Masjid Nurul Istiqomah, dan Masjid Nurul Islamiyah, masing-masing sebesar Rp 7 Juta.

Minggu, Juli 12, 2009

PEMKAB KOTIM KUNKER KE KAPUAS

Kuala Kapuas. Senin sore ini (13/07) rencana Bupati Kotim bersama rombongan yang terdiri dari Kepala Dinas PU, Pertanian dan Peternakan, Perindag, Kehutanan, Perkebunan, Kepala Bappeda, Kaban Ketahanan Pangan, Assisten I & III, Ketua Komisi DPRD, Staf Ahli Bupati dan Kabag setda Kotim berjumlah 38 orang akan tiba di Kapuas, untuk melakukan kunjungan kerja.

Penyambutan Rombongan sekaligus Ramah Tamah, dilaksanakan di Cape Terapung oleh Wakil Bupati Kapuas Suraria Nahan didampingi seluruh Kepala SKPD lingkup Pemkab Kapuas.

Rencana pada selasa (14/07) rombongan akan diterima Bupati Kapuas Ir. HM Mawardi, MM. di Kantor Pemkab Kapuas sekaligus pertemuan dengan Kepala SKPD. Dilanjutkan dengan kunjungan lapangan di Pabrik Penggilingan Padi Talawang.
Rencana rombongan akan langsung menuju Banjarmasin untuk melanjutkan Kunjungan Kerja Ke Pemko Banjarmasin.

Selasa, Juli 07, 2009

KEMAH BHAKTI PENYULUH DAN SAKA TARUNA BUMI AKAN DIGELAR


"Mereka memberikan bimbingan dan pendampingan, hingga harus terjun langsung di tengah sawah dan ladang bersama petani, hanya satu keinginan agar petani mau dan mampu menerapkan panca usaha tani. Dan satu kebanggaan yang mereka harapkan selain keberhasilan & kesuksesan petani”

Kuala Kapuas. Dinas Pertanian TPH Kapuas, Perhiptani Kapuas, Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kapuas dan Saka Taruna Bumi Kapuas bekerjasama untuk menggelar Perkemahan Bhakti Penyuluh dan Saka Taruna Bumi pada tanggal 31 Juli - 2 Agustus 2009, bertempat Handil Marhanang - Desa Anjir Serapat Tengah Kapuas Timur.

Kegiatan ini bertujuan untuk membangkitkan kembali gairah dan peran penyuluh sebagai ujung tombak dalam keberhasilan pembangunan pertanian secara khusus upaya pencapaian target produksi padi tahun 2013 sebesar 500.000 ton dan Sukses Gerakan Bersama Memanfaatkan Lahan Tidur (Geber MLT) di kanan kiri jalan poros wilayah Kabupaten Kapuas.

Selain lain juga dalam kemah bhakti ini akan tercipta rasa kebersamaan, dapat saling tukar pengalaman dan informasi serta mendorong kreatifitas, partisifasi baik dalam tugas serta berperan dalam kepramukaan. Pada kemah bhakti juga akan diikuti oleh Gudep Pramuka se Kabupaten Kapuas dan Kesakaan yang dalam kegiatannya diarahkan untuk membentuk jiwa kreatif, inovatif dan produktif dengan menitikberatkan pada ketrampilan, kepemimpinan, kedisiplinan serta memupuk rasa persatuan dan kesatuan, selain juga mendorong pengabdian sosial terhadap masyarakat dan lingkungan serta cinta pertanian.


Kegiatan akan diikuti oleh Penyuluh Petanian Lapangan se Kabupaten Kapuas, Gugus Depan Gerakan Pramuka se Kabupaten Kapuas, Satuan Karya, yang diperkirakan berjumlah 500 orang. Kami juga akan mencoba mengundang Pengurus Perhiptani atau Penyuluh dan Saka Taruna Bumi Kabupaten/Kota se Kalimantan Tengah, ucap Kadis Pertanian TPH Ir. Afiadin Husni.

Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan meliputi Lokakarya, Temu Perhiptani, Outbound, Bakti Sosial dan penghijauan, Lomba Penyuluhan, Penjelajahan, Pelatihan pembuatan kompos , pengenalan kesakaan, Gerakan Cinta pertanian, Ketangkasan serta lomba kepramukaan.

Pada kesempatan yang sama juga akan dilaksanakan kegiatan Pencanangan Geber MLT (Gerakan Bersama Memanfaatkan Lahan Tidur) kanan kiri jalan poros, dengan melibatkan seluruh masyarakat dan ormas di Kecamatan Kapuas Timur serta didukung oleh HKTI Kapuas dan KNPI Kapuas.


Sabtu, Juli 04, 2009

MANDIRI PUPUK, MUTLAK DALAM KEBERHASILAN PERTANIAN


Kuala Kapuas. Pembangunan pertanian khususnya tanaman pangan, pupuk merupakan salah satu sarana produksi yang sangat penting. Beragam masalah, terutama dalam upaya penyediaannya dalam jumlah, komposisi dan kualitas yang mencukupi serta harga yang murah di tingkat petani.

Sebagaimana disampaikan Bupati Kapuas Ir. HM. Mawardi, MM., masalah pertama yang dihadapi sejak dilantik bulan Maret 2008 sebagai Bupati Kapuas adalah masalah pupuk. Setiap hari selalu dihadapkan oleh permasalahan pupuk baik melalui laporan masyarakat dan LSM, berita dimedia massa dan elektronik serta sms. Memang kita sadar ini tidak hanya dihadapi oleh daerah ini, tetapi hampir menjadi masalah nasional. Saat itu, berbagai upaya kita lakukan. Mulai dari mendorong pemenuhan dan percepatan penyaluran pada daerah yang membutuhkan. Satu wilayah terpenuhi, wilayah lain berteriak demikian terus saya hadapi. Hingga pembenahan sistem distribusi, dengan melakukan koordinasi kepada seluruh yang terkait dengan sistem penyalurannya, seperti produsen pupuk, distributoir, kios resmi hingga Gapoktan dan kelompok Tani. Alhamdulillah tahun 2009 ini saya tidak mendengar keluhan itu lagi, kata Mawardi.

Untuk membangun keberhasilan pembangunan pertanian Kapuas, masalah mendasar untuk penerapan tehnologi pertanian sebagai upaya peningkatan produksi dan produktifitas. Pupuk adalah masalah utama yang harus saya pikirkan. Kemandirian pupuk saat ini dan mendatang adalah bagian penting keberhasilan pembangunan pertanian. Solusinya adalah pembangunan industri pupuk . Dukungan alat pembuatan pupuk dan ternak adalah prioritas, tegasnya.

Pengembangan pertanian sewajarnya ada sinergitas antara industri hulu (penyedia saprodi) dengan sektor pertanian (on farm) dan industri hilir. Pemilihan tehnologi harus mampu menyesuaikan dengan kondisi dan perubahan yang terjadi pada sub sistem budidaya misalnya dengan mengembangkan penggunaan pupuk organik yang fungsinya selain untuk menyuburkan tanaman juga untuk perbaikan struktur tanah. Jadi prinsipnya pupuk organik adalah menyehatkan tanah, demikian disampaikan Kadis Pertanian TPH Kapuas Ir. Afiadin Husni.

Adalah langkah bijaksana yang dilakukan Bupati Kapuas untuk membangun pabrik organik serta program pemasyarakatan pupuk organik. Dengan demikian pupuk organik diharapkan nantinya bisa dibuat oleh masyarakat sendiri, karena bahan bakunya banyak dilokasi, dan tentunya didukung dengan pengembangan ternak, imbuhnya.

Semua tentu harus dilakukan secara terprogram dan berkesinambungan, serta tidak lepas dari dukungan semua pihak yang terkait. Peran Gapoktan, Kelompok Tani dan Petani adalah utama. Disamping pembinaan dari PPL dilapangan serta dukungan lembaga penelitian dan pengkajian, Balai Besar Mekanisasi Pertanian, juga swasta dan ormas seperti HKTI, KTNA dan Perhiptani, ucapnya.

MEMANTAPKAN KAPUAS SEBAGAI LUMBUNG PADI


"Apapun gaya dan cara petani yang merupakan komunitas masyarakat terbesar Kapuas. Yang penting sektor Pertanian Kapuas kedepan bisa sejajar dengan wilayah lain yang sudah lebih maju. Tinggal bagaimana kita mendorong kearah lebih baik. "

Kuala Kapuas. Sejak era tahun 70-an, Kabupaten Kapuas sudah dikenal sebagai daerah penghasil beras Kalimantan Tengah. Pada era itu dikenal dengan beras Palingkau hingga Kalimantan Selatan. Namun di era sekarang beras Palingkau sudah tidak dikenal lagi. Bahkan di Kalimantan Tengah sendiri, walaupun Kapuas tetap merupakan penghasil beras terbesar di Kalimantan Tengah, mencapai 52 %. tahun 2008 produksinya mencapai 275.621 ton.

Dengan semangat yang menggebu ditambah dorongan dan komitmen Bupati Kapuas Ir. HM Mawardi, MM., membuat pertanian Kapuas begitu maju dan berjalan cepat, terbukti hamparan sawah sudah mulai menggeliat lagi hampir seluruh kecamatan sentra produksi padi seperti Kapuas Kuala, Kapuas Timur, Selat, Kapuas Hilir, Pulau Petak, Mantangai, Kapuas Barat dan Kapuas Murung terutama di daerah yang di kenal lahan gambut sejuta hektar. Tahun 2013 merupakan target Kabupaten Kapuas untuk mampu mencapai produksi 500.000 ton.


Kawasan PLG Lahan Gambut yang dulu ditinggal karena tadinya dianggap marginal, setelah ditemukannya berbagai tehnologi penurunan kadar air asam di lahan tersebut melalui teknologi sederhana mulai berkembang dengan cepat. Ini dilakukan dengan di tumbuhkannya Desa Pertanian Mekanisasi di Desa Petak Batuah Dadahup A2 Kecamatan Kapuas Murung dengan luas pertanaman 500 Ha lebih pertahun. Dan didukung kawasan Desa Bina Jaya (Dadahup A1), Desa Bentuk Jaya (Dadahup A5) dan Desa Harapan Baru (Dadahup A4) hingga mencapai kawasan 2.500 Ha lebih.

Berbagai upaya penelitian dan pengkajian terus dilakukan di kawasan PLG ini, seperti Pencarian varietas Spesifik Lokasi kerjasama IPB Bogor, Penelitian Sistem Tata Lahan dan air dengan Balitrawa Banjar Baru, Ujicoba Benih Hibrida dengan PT. SAS - Jakarta, Penumbuhan Desa Pertanian Mekanisasi dengan Balai Besar Mekanisasi Pertanian Deptan dan PT. Kubota Indonesia, Serta Pengkajian dan penelitian lain baik dengan BPTP Palangka raya, Universitas Palangkaraya.

Pemerintah Daerah melalui Dinas Pertanian TPH Kapuas berupaya melakukan terobosan dalam upaya peningkatan produksi padi tersebut dan dengan berbagai strategi dilakukan. Bukan, semata memperluas areal tanam dengan memanfaatkan berbagai jenis lahan, tetapi juga mencoba meningkatkan teknologi pertanian untuk peningkatan produktifitas seperti melalui pengembangan varietas unggul baru, perbaikan sistem distribusi pupuk bersubsidi, Pemasyarakatan penggunaan pupuk organik, Pembinaan melalui reward (pemberian penghargaan) pada Kelompok Tani yang mampu berproduktifitas diatas 4,5 ton/ha, menetapkan 1 PP membina 1 Kelompok tani setiap tahun untuk berproduksi diatas 4 ton/ha, dukungan pupuk organik serta perbaikan sarana dan prasarana penunjang pertanian serta melakukan berbagai kajian dan pencarian tehnologi baru.

Melalui penambahan luas tanam juga dilakukan dengan mengkondisikan lahan kanan kiri jalan poros yang setiap tahun ditanam padi lokal melalui pertanian sistem sawit dupa ini maka petani bisa menanam padi varietas unggul berumur pendek (tiga bulan) seperti IR-42, IR-66 dengan padi varietas lokal seperti padi Siam Unus, atau padi varietas Karangdukuh yang berumur panjang (6 bulan).

Jadi kita lebih memfokuskan pada mengoptimalkan pemanfaatan lahan (1 kali menjadi 2 kali tanam) dan memanfaatkan lahan-lahan tidur untuk langkah perluasan tanam" ucap Kadis Pertanian TPH Ir. Afiadin Husni.

Kita segera akan melakukan inventarisasi dan pemetaan kembali luasan areal tanam dan potensi lahan, bukan hanya di lahan yang sudah digarap sekarang ini tetapi juga pada lahan-lahan yang selama ini dianggap marginal tetapi sebenarnya bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin mengejar produksi padi tersebut. Tinggal bagaimana kita menyikapinya dengan bijak.

Dari beberapa lokasi yang saat ini sudah melakukan pemanenan seperti Kecamatan Kapuas Kuala di Desa Cemara Labat dan Palampai, Kapuas Timur di Desa Anjir Serapat Timur dengan produktifitas rata-rata 9 - 12 blek/borong atau 3 - 4 ton/ha, varietas siam. Menambah optimisme akan keberhasilan pertanian Kapuas kedepan.


80 % TANAMAN PADI SELESAI DIPANEN


Kuala Kapuas. Bupati Kapuas Ir. HM. Mawardi, MM , dalam kunjungannya di Desa Cemara Labat Kecamatan Kapuas Kuala beberapa waktu yang lalu, didampingi Kepala Dinas Pertanian TPH, Ketua Bappeda, Ketua HKTI, Camat Kapuas Kuala dan beberapa Dinas Instansi lain. Berkesempatan memperhatikan kondisi pertanaman padi dan aktifitas masyarakat baik panen maupun pasca panen di sepanjang muara handil sampai di desa Cemara Labat dengan menggunakan speed boat.

Menurut Kepala Desa Cemara Labat, panen sudah dilakukan hampir 1 bulan ini dan hampir 80 % selesai dipanen dari luasan yang ada 1.998 Ha. Hasil yang dicapai berkisar 9 – 11 blek/borong atau 3 – 3,8 ton/ha, dan padi yang ditanam jenis siam gadabung dan siam adus,. selain itu harga dan pasar tidak jadi masalah, katanya.

Dalam kesempatan pertemuan dengan petani dan masyarakat, Ir. HM Mawardi, MM menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan desa ini sudah hampir selesai panen dengan hasil yang cukup memuaskan. Walau sementara daerah lain masih belum panen. Saya berharap pertanian didesa ini lebih maju maka komitmen dan kesungguhan Pemerintah dan Petani sangat saya harapkan. Bidang pertanian merupakan fokus perhatian kita bersama, karena ini adalah sejalan dengan visi dan misi saya. "kedepan saya ingin kembalikan kejayaan Kabupaten Ka[puas dikenal dengan berasnya". Untuk itu, saya mintakan agar luas lahan pertanian didesa ini, jangan berkurang dan terus bertambah minimal dipertahankan, Ucapnya.

“Tahun 2013, target produksi Kapuas 500.000 ton. Keberhasilannya, sangat ditentu kan dukungan semua yang utama adalah petani, kelompok tani, gapoktan, PPL dan Kades serta yang terkait lain” tegasnya.

Kedepan saya melalui Dinas Pertanian TPH akan memprogramkan pembangunan pondok-pondok pertemuan. Kareana saya ingin tehnologi benar dapat diterapkan sesuai dengan dengan ilmunya, sehingga dapat menjadi tempat bagi PPL untuk berdiskusi dengan petani dan Kelompok tentang informasi pertanian dan permasalahan pertanian dari petani, katanya.


Jumat, Juli 03, 2009

BUPATI KAPUAS INGIN ANJIR KALAMPAN SEBAGAI SENTRA SALAK


Sebagai Kepala Daerah yang daerahnya mayoritas petani , Bupati Kapuas Ir. HM Mawardi, MM. tanggap dengan kondisi yang dialami oleh sebagaian besar petani di daerahnya. Dalam kunjungan kerjanya ke Kecamatan Kapuas Barat, berkesempatan mengunjungi petani salak di Desa Anjir Kalampan – Kapuas Barat, Kamis, (02/07).

"Saya tidak menyangka kalau di desa ini memiliki potensi untuk tanaman salak, bahkan sudah lebih dari 12 Ha yang berproduksi dan mereka telah merasakan hasilnya sehingga mulai banyak yang mengembangkan tanaman salak" kata Mawardi.


Menurut petani setempat Katius Kelompok Tani Merata, "Memang, dulu awalnya ada salah seorang warga sini yang membawa bibit pohon salak beberapa pohon, dan hasilnya bagus seperti buahnya cukup besar dan dan rasanya cukup manis, selain itu pasar juga tidak masalah. Maka, mulailah beberapa petani mengembangkan, karena, melihat peluang pasar yang dianggap menguntungkan. Buktinya, kini sedikitnya hampir mencapai 20 Ha sdh luas tanaman salak di Desa ini. Dan Dinas Pertanian TPH Kapuas telah 2 tahun ini melaksanakan demplot masing-masing 2 Ha dengan varietas Pondoh dan varietas glumut. kalau hasilnya memuaskan, ini akan kami kembangkan lagi, jelasnya.

Dalam kesempatan itu pula Bupati, mengucapkan terima kasih dan rasa bangganya terhadap keperdulian masyarakat untuk memanfaatkan lahan secara optimal, dengan menanam komoditi yang memiliki nilai jual hingga dapat menambah pendapatan masyarakat.

Ini perlu diteruskan, dan lebih dikembangkan lagi dengan tehnologi yang lebih baik. sehingga hasilnya juga lebih baik, rasanya manis. Saya harap kedepan Anjir Kalampan selain terkenal sebagai penghasil Salak. juga dikenal dengan hasil olahannya juga seperti kripik salak, dodol salak dan manisan salak dan lain-lain. Segera akan kita programkan pelatihan dan dukungan peralatannya, tegasnya.

Saya ingin juga nantinya tanaman salak ini ditata dengan baik dengan jarak tanam yang bisa memungkinkan orang langsung masuk kekebun salak dan memetik langsung. Sehingga jadi objek wisata kebun. Selain juga nantinya dikembangkan komodirti yang cocok untuk daerah ini, seperti durian, kuini dan tanaman hortikultura lain, jelas Bupati.

Mendukung Program Gubernur Kalimantan Tenga yaitu Geber MLT, saya minta segera dilakukan inventarisasi lahan-lahan kanan kiri jalan sepanjang Anjir Kalampan in. Kedepan akan kita dukung dengan penanaman komoditi yang sesuai dengan kondisi tanah dan keinginan petani, katanya kepada Kepala Dinas Pertanian TPH Kapuas yang mendampinginya dan Camat Kapuas Barat Drs. Yansen.


MERUBAH budaya masyarakat petani, memang tidak mudah.. Berbagai langkah dan upaya harus ditempuh agar para petani bisa secepatnya mengambil keputusan ketika dihadapkan dengan berbagai persoalan baik yang berkaitan dengan masalah budidaya pertanian maupun menentukan peluang pasar’.

Kamis, Juli 02, 2009

PERHIPTANI KAPUAS DIAKTIFKAN KEMBALI

Kuala Kapuas. Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Kapuas mulai diaktifkan kembali. Setelah beberapa tahun belakangan ini tidak ada aktifitasnya. Melalui Musyawarah Perhiptani yang dilaksanakan Rabu kemaren (01/07) bertempat di Aula Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kapuas jalan Pemuda km. 5,5 Kuala kapuas, Pengurus Perhiptani masa bhakti 2009 – 2014 telah terbentuk. Terpilih Muchammad Muksin, SP sebagai Ketua didampingi Sugiana, SP sebagai Sekretaris.

Kadis Pertanian TPH Kapuas Ir. Afiadin Husni, mengharapkan dengan terbentuknya Pengurus Perhiptani yang baru agar dapat mengevaluasi kembali permasalahan tidak berjalannya kepengurusan periode sebelumnya. Saya berharap Perhiptani Kapuas dapat melangkah cepat kedepan, mengejar ketertinggalannya sementara ini. Selain itu benar-benar dapat berperan dalam memperjuangkan aspirasi dan upaya peningkatan pembinaan penyuluhan yang sudah mulai bangkit kembali dalam beberapa tahun belakangan ini.

Selain itu juga dapat meningkatkan kembali dalam komunikasi antar anggota. serta berperan dalam mengembangkan mutu, kompetensi dan profesi penyuluh pertanian disamping mendorong peningkatan kesejahteraan anggota. Yang paling penting, langkah Perhiptani Kapuas juga searah dengan pembangunan pertanian Kapuas. ''Sekarang ini, pertanian kita arahkan ke agribisnis,'' terangnya.

Untuk itu peran serta Perhiptani dalam menciptakan pengembangan agribisnis yang efektif, efisien, dan produktif sangat penting, terutama harus mampu mendukung Visi & Misi Pemerintah Kabupaten Kapuas'' ungkapnya.

Kemajuan pesat terhadap kondisi petani di Kabupaten Kapuas ditandai dengan kemampuan menerima inovasi-inovasi baru. Misalnya penggunaan pupuk, sistem tanam, dan pemakaian teknologi pertanian. Hal ini tidak terlepas dari keberhasilan penyuluh yang sudah melakukan transfer pengetahuan dan teknologi. Meski penyuluh masih perlu terus peningkatan pengetahuan dan menambah wawasan sehingga tidak sampai kalah dengan petaninya.

Perhiptani merupakan organsiasi profesi penyuluh yang bersifat keilmuan, keahlian, persaudaraan, kemasyarakatan, kemandirian dan tidak berafiliasi dengan organisasi politik manapun. Untuk itu dapat harus menjalin kerjasama dengan lembaga penelitian, perguruan tinggi, dan organisasi profesi lainnya.

Rabu, Juli 01, 2009

Ketua DPK HKTI Kapuas 2009 - 2014 Terpilih

KUALA KAPUAS - Timotius Mahar SE, terpilih sebagai Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Kapuas masa bhakti 2009-2014, melalui Musyawarah Daerah HKTI Kapuas yang dilaksanakan di aula pertemuan Kantor Bupati Kapuas, Selasa (30/6) siang.

Ebeb panggilan akrab Timotius M, SE. terpilih secara aklamasi setelah beberapa HKTI kecamatan dalam musyawarah tersebut menyatakan sepakat untuk memilih dirinya. ”Kami dari beberapa HKTI kecamatan menyatakan sepakat memilih saudara Timotius Mahar sebagai Ketua HKTI Kapuas,” ujar Pengurus HKTI Basarang, I Nyoman Weda mewakili beberapa kecamatan lainnya.


Bupati Kapuas H M Mawardi dalam sambutannya mengharapkan, agar HKTI sebagai mitra pemerintah dapat berperan dan mengambil bagian yang lebih besar dalam membantu dan mendukung pembangunan pertanian di Kabupaten Kapuas.

Menurutnya, HKTI mempunyai potensi dan kemampuan asal para anggota dan pengurus mempunyai komitmen yang kuat untuk memajukan dan mengembangkan pembangunan daerah.
“Saya mengingatkan agar saudara-saudara semua jangan sampai berkumpul dan berorganisasi karena mengharapkan sesuatu, tetapi berikanlah potensi dan pengabdian terbaik yang saudara-saudara miliki untuk menghidupkan dan memberikan harapan kepada organisasi dan masyarakat,” ujar Mawardi mengingatkan.

Dia juga berharap sangat besar kedepan HKTI mempunyai kegiatan yang benar-benar nyata menyentuh petani dan bermanfaat bagi petani. Kedepan HKTI perlu secara terarah dan terfokus merancang program/kegiatan pada berbagai upaya yang dapat meningkatkan kesejahteraaan petani dan memperkuat ketahanan pangan. Sehingga kedepan HKTI bisa berperan dalam menggerakan perekonomian rakyat terutama di perdesaan dengan basis pada sektor pertanian.

“Kehadiran HKTI di tengah-tengah kita sangat saya dukung. Saya beranggapan bahwa pada dasarnya HKTI merupakan organisasi perjuangan gerakan rakyat tani dan penduduk perdesaan dalam rangka membangun dan mengembangkan dirinya, pembangunan pertanian dan pengembangan ekonomi kerakyatan,” terang bupati.

Dalam kesempatan sama, Ketua DPP HKTI Kalteng, Andoh Oemar mengatakan, HKTI Kapuas dulunya merupakan contoh dari HKTI kabupaten lainnya di Kalteng, karena selain pembangunan pertaniannya sangat maju juga didukung oleh kepengurusan yang cukup baik. “Dengan adanya musyawarah HKTI ini, bagaimana kita mengembalikan penilaian tersebut dalam rangka pembangunan pertanian Kapuas agar lebih maju lagi,” ujar Andoh dalam sambutannya.
Selain itu juga kami ingin HKTI kapuas benar-benar menjadi salah organisasi yang memperjuangkan petani dengan kemandiriannya serta berkelanjutan, demikian tegasnya.