Rabu, Mei 27, 2009

MENGENAL BERAS TALAWANG KAPUAS


Kuala Kapuas. Beras Karang Dukuh "TALAWANG" adalah beras lokal karang dukuh dan memiliki keunikan karena hanya cocok ditanam dibeberapa lokasi yaitu didaerah pasang surut di Kabupaten Kapuas sepanjang 10 km dari pantai seperti Kecamatan Selat, Kapuas Kuala dan Kapuas Timur (3 km dari sungai). Rasa beras enak dan pera dan sangat cocok untuk nasi goreng, nasi samin dan sop banjar. Tekstur biji kecil memanjang dan warna putih bersih. Produksi rata 3 - 3,5 ton per hektar dengan tehnologi sederhana.

Telah dipasarkan :
- Banjarmasin : Swalayan Hero, Macro, Hypermart , Lima Cahaya Swalayan, Ultra Mini Market, Dini Mini Market
- Palangka Raya : Mini Market Talen, Telaga Biru

Kemampuan Produksi : 3 - 5 ton/hari

Harga jual (netto) :
- Kemasan 2,5 kg Rp. 20.000,-
- Kemasan 5 kg Rp. 40.000,-
Harga jual (brutto) :
- Kemasan 2,5 kg Rp. 22.000,-
- Kemasan 5 kg Rp. 43.000,-

Informasi Pemasaran :
- Penggilingan Padi "Talawang" Anjir Serapat Tengah km. 11 Handil Marhanang - Kuala Kapuas
- Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kapuas jl. Pemuda km 5,5 No. 49 A Kuala Kapuas. Telp. (0513) 23473 Fax. (0513) 23472 wmail. p2hp-kps@gmail.com
Kontak person Dewi Prayitini HP. 085251008833

Rabu, Mei 20, 2009

DESA PERTANIAN MEKANISASI MENDAPAT RESPON PUSAT

Kuala Kapuas. Tindak lanjut Desa Pertanian Mekanisasi di Desa Petak Batuah – Dadahup A2 Kecamatan Kapuas Murung yang dicanangkan oleh Bupati Kapuas pada tanggal 7 Mei 2009 lalu, mendapat respon positif dari Departemen Pertanian. Melalui Balai Besar Mekanisasi Pertanian Sepong, melaksanakan Pelatihan persiapan semai untuk mekanisasi pertanian bagi Petugas, PPL dan Kelompok Tani dari yanggal 18 – 20 Mei 2009 bertempat di Desa Petak Batuah – Dadahup A2. berjumlah 30 orang. Pelatihan bertujuan sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan petugas dan Kelompok tani dalam penyiapan persemaian padi untuk penanaman dengan mekanisasi, mengptimalkan dan mempercepat berkembangnya desa pertanian mekanisasi, menyiapkan tenaga operator tanam dan upaya efektifitas tenaga kerja melalui mekanisasi pertanian.
Materi yang diberikan dalam pelatihan berupa praktek langsung teknis pembuatan alat untuk semai (nampan), Pembuatan tempat (rak persemaian), Pembuatan media semai dalam nampan (abu sekam, kompos, tanah subur), Cara penyemaian dalam nampan dan melakukan penyemaian
Kegiatan Pelatihan ini akan terus berlanjut dengan pelatihan tanam dengan mekanisasi yang akan dilaksanakan pada tanggal 6 – 8 Juni 2009, ditempat yang sama.
Kepala Dinas Pertanian TPH Ir. Afiadin Husni, menyambuat baik dan sangat berterima kasih atas perhatian pemerintah pusat dalam perannya mendukung tumbuh berkembangnya desa pertanian mekanisasi dalam penyiapan sumberdaya manusia (petugas dan kelompok tani) mekanisasi secara berkelanjutan. Respon pusat ini di dasari selain komitmen Bupati Kapuas pada saat Pencanangan Desa Pertanian Mekanisasi dan rancangan pengembangan desa pertanian mekanisasi yang terprogram dan berkelanjutan.
Dalam penumbuhan desa pertanian mekanisasi ini, tidak hanya penyediaan alat mesin pertaniannya saja disediakan, tetapi mulai dari SDM pengelola hingga kelompok tani, dan juga penataan lahan dan air sampai dengan jalan usaha tani akan di benahi dan layak untuk mekanisasi pertanian. Tenaga bengkel dan peralatan perlu dipersiapkan, bahkan kedepan penumbuhan home industri seperti pembuatan nampan untuk persemaian hingga roda besi hand traktor, sehingga peralatan tersebut sudah dapat dibuat di desa ini. Kita akan rutin melaksanakan pelayanan servis gratis secara terprogram baik pada saat awal pengolahan tanah maupun saat akan menjelang panen dan ini didukung juga oleh PT. Kubota Indonesia - Semarang, katanya.

Minggu, Mei 17, 2009

1,7 ton lebih grayak dimusnahkan

Kuala Kapuas. Setelah hampir 15 hari terjadinya serangan ulat grayak menyerang tanaman petani di beberapa Desa di 4 Kecamatan seluas 807,5 Ha yaitu Kapuas Timur 388 Ha (Anjir Serapat Baru 191 Ha, Anjir Serapat Tengah 50 Ha, Anjir Serapat Tengah 100 Ha, Anjir mambulau Timur 40 Ha dan Anjir Serapat Timur 25 Ha), Kecamatan Selat seluas 50 Ha di Desa Pulau Kupang (handil mantap dan Selat Kota), Kapuas Murung 25 Ha (Dadahup B3, B4, A7 dan A9) serta Kecamatan Mantangai seluas 3,5 Ha. Namun dengan langkah-langkah cepat dilakukan oleh Aparat Dinas Pertanian TPH, mantri tani dan seluruh PPL dibantu Gapotan dan Kelompok Tani serangan dapat terkendali.
Berdasarkan hasil konfirmasi sementara hasil tangkapan ulat grayak di 4 kecamatan lebih dari 1,7 ton, ulat grayak yang telah dilakukan penangkapan oleh petani dan masyarakat, setelah dibuat berita acara dan disaksikan petani dan PPL dilakukan penguburan.
Kalau diperhitungkan luas serangan 807,5 Ha dan masing-masing rumpun hanya 5 ekor saja maka jumlah ulat grayak yang menyerang jadi setiap haektar rata-rata ada 1 juta ekor. Berarti lebih dari 807,5 juta ekor yang menyerang pertanaman padi. Tapi saya cukup bangga hasil kerja yang optimal, grayak dapat dikendalikan hanya 1 ha yang benar-benar puso. lainnya bisa diselamatkan tinggal diberi pupuk padi dalam 10 hari akan normal kembali pertumbuhannya.

Rabu, Mei 13, 2009

WAKIL BUPATI KAPUAS PANEN SEMANGKA


Kuala Kapuas. Wakil Bupati Kapuas Suraria Nahan, Rabu (13/5) melakukan panen perdana buah semangka di Desa Palingkau Sejahtera – UPT SP3 Kecamatan Kapuas Murung. Selain melakukan panen semangka, Wakil Bupati Kapuas melakukan penanaman pohon nangka sebanyak 3 pohon diikuti oleh Unsur Muspida Kapuas. Penanaman 3 pohon ini dimaksudkan sebagai langkah sosialisasi kepada masyarakat terhadap kewajiban bagi 1 orang untuk menanam pohon 3 batang (one man, one tree).
Dikatakannya bahwa, Pembudidayaan semangka dilakukan di Desa Palingkau Sejahtera – UPT SP3, dengan luas lahan sekitar 1,5 hektar. Budidaya tersebut merupakan inisiatif para petani sendiri. ”Mereka hanya mendapat bantuan benih dari pemerintah, itupun karena tanaman mereka sebelumnya terkena banjir sehingga melakukan pemanenan lebih cepat, lainnya menggunakan modal sendiri.
Kerja keras dan hasil kerja mereka patut kita hargai, dan mengucapkan terima kasih atas upaya yang dilakukan petani guna meningkatkan pendapatannya. Melihat peluang dan prospek pengembangan semangka ini mampu meningkatkan pendapatan petani, ini tentu akan kita tindak lanjuti dengan skala yang lebih luas lagi dan untuk menghindari terjadinya over produksi tentu akan kita atur pola tanamnya. Selain itu juga kita akan coba mengembangkan komoditi hortikultura lainnya yang memiliki nilai jual tinggi, seperti yang sudah pernah dikembangkan petani disini seperti buah melon, kubis, bawang prei serta tanaman sayuran lain. Saya ingin daerah ini menjadi sentra produksi komoditi hortikultura selain tanaman padi, katanya.

Karyadi salah seorang petani semangka Desa Palingkau Sejahtera, mengatakan Budidaya semangka di daerah ini merupakan hal baru dilakukan tahun ini. Budidaya tersebut dilakukan di lahan sawah sekitar satu setengah, dan semula digunakan untuk menanam padi ladang. ”Hasilnya sangat bagus. Berat sebuah semangka rata-rata 6 kilogram. Ketika berusia 70 hari, semangka sudah dapat dipanen. Dan dibeli pedagang secara partai Rp. 1.500,-/kg, 1 Ha rata-rata berkisar 4.000 buah, pendapatan kotor sebesar Rp 36 juta/ha. Sehingga keuntungan bersih yang didapat dari budidaya semangka berkisar Rp 15 juta.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Kabupaten Kapuas Ir. Afiadin Husni mengatakam, bahwa kendala utama budidaya semangka untuk daerah pasang surut adalah banjir, walaupun sebenarnya ketersediaan air adalah yang mutlak untuk budidaya semangka ini. Kedepan masalah ini akan kita tangani melalui pembuatan galangan dan pengaturan jadwal tanam. Bahkan kedepan daerah ini kita prioritaskan pada pengembangan hortikultura yang memiliki nilai jual tinggi, dengan skala lebih luas secara bertahap. Direncanakan tahun 2009 ini akan diperluas menjadi 6 Ha dengan pengaturan pola tanam sehingga kontinyuitas produksi bisa dijaga.

Jumat, Mei 08, 2009

PERAN PEMUDA TANI PERLU TURUT MEMBANGUN DESA

KUALA KAPUAS - Bupati H M Mawardi menginginkan ekonomi kerakyatan dapat diperankan mulai dari pemuda-pemuda tani dalam membangun desanya, tidak harus mencari kerja di kota tetapi mari bersama membangun daerah sendiri yang memiliki potensi lahan yang luas.

“Manfaatkan potensi ini dengan menggali semua menjadi prosfek usaha,” pinta H M Mawardi saat melakukan pencanangan Desa Pertanian Mekanisasi di Desa Petak Batuah, Dadahup A-2 Kecamatan Kapuas Murung, Kamis (7/5).

Dikatakannya, penumbuhan desa pertanian mekanisasi, akan dilakukan secara bertahap setiap tahun, untuk itu selain masyarakat juga dukungan sektor swasta yang bergerak di mekanisasi pertanian seperti PT. Kubota Indonesia tentu sangat ditunggu.

“Terutama dalam penumbuhan menunjang bengkel, mendukung pusat-pusat pelatihan mekanisasi dan juga ada pelayanan purna jual, suku cadang serta secara kontinyu melakukan pelayanan servis gratis yang tentunya bekerjasama dengan pemuda-pemuda tani daerah ini,” katanya.

Selain itu juga, katanya, dengan adanya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pertanian, tentunya dapat didukung oleh PT. Kubota Indonesia, untuk menelorkan tenaga-tenaga muda pertanian yang kedepan bekerja di mekanisasi pertanian.

Misalnya, terang bupati, dengan melakukan rekuitmen untuk dibina dan dijadikan tenaga handal, dan kembali kedesa ini untuk membuka usaha perbengkelan dan kalau perlu seku cadang yang bisa kita buat seperti bajak, roda besi, glebek dan lain-lain mampu dibuat disini. “Semua ini tentu kita lakukan secara terprogram dan berkesinambungan,” jelasnya.

Karena itulah, dia berkeyakinan, harapan bersama tersebut tentu akan berhasil. Yang penting, katanya, para petani harus tetap konsisten, serius dan berkemauan keras. Tentunya besar kemungkinan keberhasilannya, untuk itu petugas, penyuluh di Desa Petak Batuah agar lebih serius membina masyarakat, beri motivasi dan bimbingan.

Dijelaskan pula oleh bupati, pemilihan Desa Petak Batuah – Dadahup A2 sebagai pencanangan pertama Desa Pertanian Mekanisasi adalah sebagai wujud dan ucapan terima kasih dirinya selaku Bupati atas dukungan masyarakat dalam pembangunan pertanian khususnya tanaman pangan yang mampu menunjukan eksitensinya setiap tahun dalam peningkatan produksi padi, yang mana setiap tahunnya lebih 500 Ha dan 2 x tanam baru 10 % dan diusahakan dengan produktifitas diatas 3 ton/ha.

Kerjasama Kelompok Tani berhasil Kendalikan Grayak

Kuala Kapuas. Serangan Ulat grayak ulat grayak semakin menjadi-jadi seiring dengan kondisi perubahan iklim kemarau. Saat ini, tidak hanya menyerang pertanaman padi di Handil Swarga/Sejahtera saja. Tetapi menurut sumber Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kapuas, setelah menerima laporan dari petugas lapangan ternyata terjadi seluas 406,5 Ha di 4 Kecamatan yaitu Kapuas Timur 388 Ha (Anjir Serapat Baru 191 Ha, Anjir Serapat Tengah 50 Ha, Anjir Serapat Tengah 100 Ha, Anjir mambulau Timur 40 Ha dan Anjir Serapat Timur 25 Ha), Kecamatan Selat seluas 50 Ha di Desa Pulau Kupang (handil mantap dan Selat Kota), Kapuas Murung 25 Ha (Dadahup B3, B4, A7 dan A9) serta Kecamatan Mantangai seluas 3,5 Ha. Namun dengan langkah-langkah cepat dilakukan oleh Aparat Dinas Pertanian TPH, mantri tani dan seluruh PPL dibantu Gapotan dan Kelompok Tani serangan masih dapat terkendali.

Menurut Stepanus Mantri Pertanian Kecamatan Selat, sebenarnya kapasitas serangan bisa dikatakan cukup parah karena setiap rumpun sudah terdapat 10 – 15 ekor, tetapi berkat kerjasama Kelompok Tani dapat dikendalikan melalui penyemprotan dan penangkapan. Ini terus dilakukan, karena daerah pembinaan kami serangan baru diketahui pada kemaren kamis 7/5, dan pertama baru dialami selama bersawah dan masih menyerang rumput-rumput di galangan.

Senada di ucapkan Sugeng PPL Anjir Mambulau Timur, setelah wilayah kerja kami diserang mulai jumat lalu (1/5) seluas 40 Ha dengan pengendalian cepat dengan melakukan penggenangan, kimia dan penangkapan sekarang sudah terkendali dan kerusakan sangat kecil itu pun hanya daun bagian atas saja. Kami optimis 40 Ha tidak gagal panen, nanti satu minggu lagi akan dilakukan pemupukan dan pertumbuhan tanaman akan normal kembali.

Dengan besarnya luas serangan, Ir. Afiadin Husni Kepala Dinas Pertanian TPH Kabupaten Kapuas optimis, dengan langkah kerjasama Aparat di lapangan dengan Kelompok Tani di dukung oleh beberapa formulator Pestisida serangan dapat dikendalikan. Karena semua selain pengendalian dengan penggenangan, penyemprotan pestisida, pemasangan sexparamon (menangkap kupu jantan) juga gopyokan dengan penangkapan/pemungutan ulat sekaligus sanitasi, sampai sekarang dilaporkan sudah 317 botol aqua atau diperkirakan 159 kg sdh ditangkap dan 1 botol kami hargai Rp. 5 ribu. Kerusakan diperkirakan sangat kecil, inipun karena keterlambatan petani melaporkan seperti di Handil Kupang Kecamatan Selat diperkirakan 1 Ha. Ini dikarenakan petani belum pernah mengalami serangan grayak ini. Pengendalian terus kami lakukan sampai hari ini, hanya sekarang terkendala ketersediaan stock pestisida. Syukurnya kemaren dibeberapa tempat seperti di Anjir – Kapuas Timur, Dadahup hujan turun setelah hampir 1 bulan tidak hujan, ini sangat membantu mengurangi kapasitas serangan, katanya.

Kamis, Mei 07, 2009

Pencanangan Desa Pertanian Mekanisasi


KUALA KAPUAS - Desa Petak Batuah – Dadahup A2 Kecamatan Kapuas Murung, Kamis (7/5), dicanangkan sebagai Desa Pertanian Mekanisasi, yang tentunya sebagai percontohan dalam upaya percepatan pembangunan pertanian secara mekanis untuk mendukung percepatan pencapaian peningkatan produktifitas dan produksi padi Kabupaten Kapuas. “Yang paling utama, adalah untuk mengatasi salah satu masalah rendahnya ketersediaan tenaga kerja dalam berusaha tani dari saat pengolahan tanah, tanam, pemeliharaan, panen dan pasca panen,” ujar H M Mawardi pada pencangan Desa Pertanian Mekanisasi di Desa Petak Batuah – Dadahup A2 Kecamatan Kapuas Murung, Kamis (7/5). Dikatakannya, kedepan kawasan ini dapat terbangun seluruh sistem yang mendukung mekanisasi pertanian, baik bengkel, penataan lahan dan air, infrastruktur, termasuk sumberdaya manusianya seperti UPJA, operator dan tenaga bengkel hingga peningkatan kelompok tani, serta seluruh yang mendukung optimalnya pemanfaatan mekanisasi pertanian. “Tentu ini tidak sekaligus kita siapkan, tetapi secara bertahap dan terencana. Bahkan hingga dapat terbangun pusat Pelatihan Mekanisasi Pertanian,” katanya. Bupati menginginkan pembangunan pertanian dilaksanakan secara terarah dan disusun benar-benar mendukung pemberdayaan ekonomi kerakyatan, dengan pengembangan potensi sumberdaya alam dan manusia yang dapat berdaya saing dan sesuai kompentensi daerah yang mendorong pada pengembangan usaha ekonomi masyarakat dipedesaan. “Karena itu saya dengan wakil bupati, memahami betul akan potensi daerah ini adalah pertanian secara arti luas, dimana masyarakat kita di dominasi oleh petani dan pada umumnya ada dipedesaan, dan menjadi prioritas untuk diberdayakan untuk mampu bersaing. Untuk itu tentu masalah petani menjadi perhatian serius Pemerintah Daerah,” ungkap bupati. Menurutnya, pemilihan Desa Petak Batuah – Dadahup A2 ini sebagai pencanangan pertama Desa Pertanian Mekanisasi, adalah sebagai wujud dan ucapan terima kasih dirinya selaku bupati atas dukungan masyarakat dalam pembangunan pertanian khususnya tanaman pangan pada kawasan desa ini yang mampu menunjukan eksitensinya setiap tahun dalam peningkatan produksi padi, yang mana setiap tahunnya lebih 500 Ha dan 2 x tanam baru 10 % diusahakan dengan produktifitas diatas 3 ton/ha. Lanjutnya bupati, pencanangan tahap awal di desa ini nantinya akan berkembang menjadi kawasan Desa Pertanian Mekanisasi melingkupi A1, A4 dan A5 sehingga menjadi kawasan 2.935 Ha lebih. Kedepan diharapkan, dengan mekanisasi pertanian penambahan luas tanam melalui peningkatan intensitas penanaman menjadi 2 x tanam minimal 50 % dan produktifitas rata-rata mampu diatas 3,5 ton/Ha. Kawasan ini, katanya, setiap tahun secara bertahap akan dibenahi mulai dari infrastruktur jalan, jalan usaha tani, tata lahan dan air serta lain-lainnya yang mendukung kelancaran operasional traktor atau handtraktor untuk olah tanah hingga panen dan juga kelancaran angkutan hasil panen dan pemasaran. “Kedepan saya ingin kawasan ini merupakan daerah sentra produksi baru agribisnis perberasan, dengan varietas spesifik yaitu jenis beras pulen. Karena beras pulen memiliki prospek pemasaran yang cukup baik karena banyak di konsumsi semua kalangan,” harap bupati. Sementara itu, Kadis Pertanian TPH Kapuas, dalam laporannya mengungkapkan, bahwa dalam beberapa hari ini, pihaknya telah melaksanakan beberapa kegiatan, seperti pelayanan servis gratis, layanan purna jual bekerja sama dengan PT. Kubota Indonesia. “Kedepan akan lebih ditingkatkan lagi melalui kerjasama pelayanan servis gratis setiap awal musim tanam, pelayanan purna jual, pengembangan bengkel, pelayanan spart part alsintan, magang dan pelatihan perawatan dan perbaikan alsintan. Selain itu juga mendorong nantinya terjalin kerjasama dengan SMK Pertanian dalam pencetakan kader pemuda dalam penanganan alsintan,” ungkapnya.

SETELAH KAPUAS TIMUR BASARANG

Kuala Kapuas – Mendukung pengembangan pertanian melalui pemanfaatan lahan tidur di kiri kanan poros jalan trans Kalimantan, Rabu, (6/5) bertempat Desa Aula Kecamatan Basarang dipimpin oleh Sukiran Camat Basarang,melakukan pertemuan dengan Kepala Desa, Mantri Tani, PPL, KTNA, Ketua Gapoktan dan Tokoh masyarakat, selain itu juga hadir Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Ir. Afiadin Husni.

Dalam sambutannya menyampaikan, bahwa tujuan pengembangan pertanian terutama poros jalan trans Kalimantan ini dengan memanfaatkan lahan tidur atau semak, adalah salah satu wujud melaksanakan Visi dan Misi Bupati dengan fokus pengembangan ekonomi kerakyatan. Kecamatan Basarang, merupakan kawasan strategis karena merupakan dan lintas dan memiliki potensi dibidang pertanian yang cukup memadai, katanya. Untuk itu dia, mengintruksikan kepala Desa yang wilayahnya merupakan jalan lintas Kalimantan, agar mendorong warganya dapat mendukung program tersebut, termasuk Sekolah dan Mesjid. Katanya, selain pekrangan atau lahan bersih, juga dapat menjadi penghasilan tambahan baru.

Ir. Afiadin Husni Kepala Dinas Pertanian TPH, mengatakan ini menjadi program khusus seluruh aparat pertanian untuk membina dan memotivasi masyarakat. Program ini harus menjadi program kerja tahunan PPL, BPP dan Mantri Tani. Tahun 2009 ini 100 meter dari sisi kiri kanan jalan poros sepanjang Maluen hingga Batu Nindan diperkirakan 13 km. Setiap tahun program ini dilanjutan 100 m selanjutnya. Dan ini menjadi bahan evaluasi setiap bulan dalam pertemuan di BPP, selain ini sebagai bahan penilaian kinerja PPL, BPP dan Matri Tani, katanya.

Sebagai tindak lanjut, mulai tanggal 18 - 20 Mei akan dilaksanakan sosialisasi ke masing-masing Desa yaitu Desa Maluen, Lunuk Ramba, Tambun Raya, Bungai Jaya, Basarang Jaya dan Batu Nindan. Keberhasilannya tentu adalah peran serta seluruh aparat Kecamatan, Desa dan masyarakat itu sendiri. Yang tentunya penetapan komoditi disesuaikan dengan kareteristik lahan masing-masing, kata Afiadin.



PENYULUH HARUS MEMILIKI KELOMPOK UNGGULAN

KUALA KAPUAS - Bupati H M Mawardi menginginkan setiap Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) setiap tahun punya kelompok-kelompok unggulan di wilayah kerjanya, sehingga kalau jumlah PPL dilapangan ada 136 orang, berarti 136 Kelompok Tani yang maju setiap tahun.

“Saya yakin seluruh PPL punya etos kerja yang tinggi, tetapi masih ada saja yang mempunyai keengganan untuk berbuat atau tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Ini tidak boleh terjadi. Lakukan apa yang meski kita lakukan sesuai tupoksi,” pinta Mawardi kemarin.

Dikatakannya, programa penyuluhan merupakan acuan kerja PPL dilapangan, sehingga programa harus disusun disesuaikan dengan kateristik, potensi, sumberdaya dan sosial budaya masyarakat. Selain itu program kerja PPL merupakan rencana kerja tahunan, bagi PPL yang memuat semua rencana kegiatan yang akan dilaksanakannya, baik menyakut pembinaan, laku, sasaran/target luas tanam, panen, produksi dan produktifitas berbagai komoditi yang dikembangkan diwilayahnya.

Bupati juga menginginkan, peningkatan pembinaan dan pemberdayaan Gapoktan dan Kelompok tani, karena dia menganggap ekonomi kerakyatan itu berkembang dari tingkat desa, dan di desa didominasi petani, dengan keberhasilan pertanian tentu akan mengangkat percepatan ekonomi pedesaan untuk mendorong sektor lain.

“Saya ingin permasalahan kelangkaan pupuk juga tidak terjadi lagi, dan jika masih agar segera diatasi secara sungguh-sungguh. Juga dilakukan pengembangan pertanian di jalan poros kiri kanan dan lahan/terlantar. Pemasyarakatan penggunaan pupuk organic, perbaikan sistem pemasaran dan pengolahan hasil pertanian serta pengembangan agribisnis perberasan,” katanya.

Kepada dinas instansi, bupati menginginkan agar memiliki program-program unggulan yang harus konsisten dan berkesinambungan dilakukan dan terprogram setiap tahun. Terhadap Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, bupati minta agar membuat percontohan desa-desa mekanisasi dan setiap tahun dibangun 2 Desa. Tahun 2009 ini, seperti direncanakan salah satunya di Desa Petak Batuah Dadahup A2.

“Jadi dalam membangun desa mekanisasi ini kita tidak hanya fokus terhadap alat pengolahan tanah saja seperti hand traktor, tetapi secara menyeluruh kita pikirkan dari lahan, infrastruktur hingga peralatan panen dan pasca panen, serta hal lain yang mendukung kegiatan mekanisasi itu sendiri dimana ada bengkel alsinnya, SDM-nya hingga nanti depo BBM,” katanya.

Selasa, Mei 05, 2009

TINGKATKAN PRODUKSI PADI DENGAN TEPAT WAKTU DAN SASARAN


KUALA KAPUAS - Sasaran peningkatan produksi padi di Kabupaten Kapuas tahun 2009-2013 sebesar 300 ribu hingga 500 ribu ton, akan ditempuh melalui beberapa upaya, seperti penyediaan agroinput dan agrchemical seperti benih, pupuk, dan alsin secara cukup/tepat sasaran dan tepat waktu.

Selain itu, menerapkan adopsi teknologi pertanian pola Sekolah Lapang Pengelolaan Tanam Terpadu (SL-PTT) dan pola SRI. Meningkatkan luas areal lahan melalui optimasi lahan, pengelolaan lahan dan air. Meningkatkan pengamanan produksi melalui proteksi tanaman dan pengendalian OPT.

Menurut Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikulturan Kapuas, Ir Afiadin Husni, penanganan tugas pelaksanaan dan pengawasan SL-PTT dilakukan di semua wilayah binaan pertanian oleh semua petugas lapang.

“Tentunya dengan berpedoman pada petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan yang ada, serta melakukan koordinasi dengan pihak terkait sebagai penanggungjawab tugas,” ujar Afiadin Husni kepada koran kemarin.

Sedangkan untuk pengenalan dan penerapan SL-PTT oleh petani, katanya, maka perlu dilakukan sosialisasi program, uji coba percontohan untuk mengetahui tingkat produksi, dan kecocokan lahan serta tingkat resistensi terhadap serangan hama dan penyakit.

Penggunaan benih padi unggul maupun hibrida harus bermutu dan berlabel dibuktikan dengan tingkat produktivitas tinggi melalui hasil uji coba di lapangan yang dilakukan oleh petani.

“Uji coba dilakukan oleh petani atau Poktan mapun Gapoktan yang berkerjasama dengan pihak pengembang benih atau bibit. Penggunaan dan rekomendasi pupuk juga harus sesuai rekomendasi dan analisa tanah,’’ pintanya.

Afiadin menambahkan, tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TBPP) agar diusulkan perpanjangan kontrak kerja ke Departemen Pertanian berdasarkan rekomendasi Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas.

’’Untuk mendukung program peningkatan produksi padi 500.000 ton tahun 2013, maka peran THL-TBPP masih sangat diperlukan, untuk itu perlu dipertimbangkan keberlanjutannya oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas melalui dana APBN maupun APBD Kabupaten Kapuas,” jelasnya.

ULAT GRAYAK MENYERANG TANAMAN PADI DIKECAMATAN KAPUAS TIMUR


KUALA KAPUAS - Puluhan hektar lahan persawahan milik warga Handel Swarga, Desa Anjir Kecamatan Kapuas Timur, diserang hama ulat grayak. Akibatnya, tanaman padi milik petani di daerah itu pun terancam mengalami kerusakan. Serangan ulat reayak ini cukup mengkhawatirkan, kapasitas serangan sudah dianggap membahayakan pertanamanan petani.
Dari kawasan berkisar 200 Ha lebih, 40 Ha diantaranya sudah terserang dan 15 Ha cukup membahayakan.

Namun dengan kesigapan para petugas penyuluh pertanian, serangan hama ulat grayak itu pun langsung dilaporkan ke Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kapuas. Langkah Pengendalian dan pembasmian dilakukan, baik dengan cara menggenangi air disawah dengan pompa air, dengan cara kimia (penyemprotan dengan pestisida) maupun melalui cara manual yaitu dengan melakukan gopyokan dengan penangkapan langsung.

Menurut salah satu petani, Noor Aisyah, serangan hama ulat grayak baru diketahui setelah dia ingin membersihkan lahan persawahan miliknya, namun alangkah kagetnya dirinya setelah melihat tanamannya telah diserang hama ulat grayak atau ulat tentara.

Noor Asiyah pun kemudian langsung melaporkan hal itu ke pada petugas penyuluh lapangan (PPL) pertanian. Oleh PPL tersebut, laporan petani itupun kemudian diteruskan kepada pihak Dinas Pertanian TPH Kapuas.

“Sudah berapa tahun lamanya bertani, baru kali ini saja tanaman saya diserang hama ulat grayak. Karena saya khawatir tanaman saya rusak akibat hama, maka saya langsung lapor kepada petugas PPL,” ujar Noor Aisyah seraya menyebutkan tanaman padi yang mereka tanam adalah jenis varietas karang dukuh, Jumat (1/5).

Mengetahui lahan petani diserang ulat grayak, Kepala Dinas Petanian TPH Kapuas, Ir Afiadin Husni, langsung mengambil langkah-langkah pengendalian dan pembasmian dengan mendatangkan beberapa mesin pompa air untuk memasukan air ke lahan yang diserang ulat grayak.

“Ulat grayak menyerang tanaman karena akibat lahan yang kering, oleh karena itu lahan yang terserang dilakukan dengan menggenangi dengan air agar bagian bawah batang tanaman dan tanah tempat ulat grayak bersembunyi terendam, sehingga ulat naik kedaun dan kita lakukan penyemprotan dan penangkapan,” kata Afiadin Husni.

Selain pembasmian dilakukan dengan cara mengenangi lahan dan penyemprotan obat pembasmi hama. Upaya lain yang dilakukan oleh Dinas Pertanian juga dengan cara gopyokan menangkap ulat grayak.

“Ulat grayak yang di kumpulkan oleh warga dalam satu botol air kemasan ukuran tanggung kita hargai Rp 5 ribu, sedangkan ukuran besar kita hargai Rp 15 ribu. Hingga hari ini, Minggu (3/5) ulat grayak yang berhasil di kumpulkan dengan cara gopyokan seberat kurang lebih 35 Kg” ungkap Afiadin seraya menyebutkan serangan ulat grayak tersebut telah dapat mereka atasi.